Akhir Desember, Batas Akhir Perundingan Soal Blok Cepu

Jakarta - Pemerintah menetapkan akhir Desember sebagai batas akhir perundingan antara PT Pertamina dan Exxon Mobil terkait dengan blok Cepu. Bila belum juga tuntas, pemerintah akan mengambil alih kepemilikan blok tersebut dari dua perusahaan migas itu dan mungkin akan menyerahkannya ke pihak lain."Paling lambat akhir tahun ini sudah selesai. Kalau tidak kami ambil saja. Yang dapat dilakukan pemerintah adalah jika deadlock ya kami ambil alih dan kasih ke orang lain," kata Menko Perekonomian Aburizal Bakrie usai raker dengan para gubernur se-Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2005).Menurut Ical, saat ini perundingan antara Exxon dengan Pertamina sudah memasuki tahap akhir. Diharapkan dalam waktu dekat, seluruh masalah bagi hasil yang masih jadi ganjalan dapat dicapai kata sepakat. Fungsi pemerintah sebatas sebagai dewan pengarah."Mungkin ada perubahan istilah-istilah yang dilakukan. Pemerintah sudah memberikan PSC (Production Sharing Contract). Nah udah kan, tinggal mereka joint, silakan mereka bicarakan," imbuhnya.Uniknya, Menneg BUMN Sugiharto yang ditemui secara terpisah memberi penyataan yang berbeda. Menurutnya proses perundingan belum akan tuntas dalam waktu dekat. Dirinya juga membantah kemungkinan tidak tercapainya kesepakatan Exxon dengan Pertamina. "Enggak-enggak, saya kira masih ada waktu nego. Legal drafting masih perlu pendalaman line by line. Ada 31 item harus dibahas dan baru selesai 17 item. Dalam bisnis itu biasa. Dari pada cacat nanti, kita cegah dari awal," katanya. (atq/)