Jakarta - Larangan menjadi ibu pengganti atau perempuan yang menyewakan rahimnya untuk mengandung anak pasangan lain, telah lama diberlakukan di Singapura. Akibat larangan itu, banyak pasangan Singapura yang tidak memiliki anak terpaksa pergi ke luar negeri untuk menyewa rahim.Di antara mereka termasuk pasangan suami istri asal Indonesia yang tinggal di Singapura. Demikian disampaikan Direktur Medis Pusat Fertilitas Thomson, Cheng Li Chang, seperti diberitakan media lokal,
The Straits Times, Selasa (15/11/2005).Sang istri mengalami masalah pada rahimnya, namun WNI tersebut beserta suaminya menemukan ibu pengganti di Amerika Serikat. Demi mendapatkan keturunan, pasangan tersebut terbang ke negeri adikuasa itu untuk menyewa rahim perempuan yang bersedia mengandung dan melahirkan anak mereka.Sesuai aturan Kementerian Kesehatan Singapura, klinik-klinik reproduksi di negeri Asia Tenggara itu dilarang mempraktekkan prosedur penyewaan rahim.Pada kasus lainnya, pasangan infertil di Singapura menjelajah internet untuk mencari ibu pengganti. Hasilnya, mereka menemukan alamat spesialis kandungan di Pusat Reproduksi Manusia Dr LH Hiranandani Centre di Mumbai, India, yang menyediakan ibu pengganti.Pasangan itu sebelumnya telah lima kali mencoba program bayi tabung di Singapura, namun tidak membuahkan hasil.Perempuan yang menjadi ibu pengganti biasanya dibayar sebesar US$ 3.461 selama masa kehamilan penuh. Biaya pemeriksaan kandungan dan semua biaya kesehatan lainnya ditanggung pasangan penyewa.Halimah Yacob, yang memimpin Komite Kesehatan Parlemen Pemerintah, mengingatkan adanya beberapa masalah pada penyewaan rahim. "Mungkin kedengarannya gampang mendapatkan ibu pengganti dan kemudian menanamkan telur-telur fertil ke dalam rahimnya," ujar Yacob."Namun setiap perempuan yang mengandung akan membentuk ikatan emosional yang kuat dengan janinnya," imbuhnya.Ada pula seorang perempuan yang mendambakan anak dan dipastikan tidak bermasalah dengan kesuburannya. Masalahnya cuma satu, dia tidak ingin hamil. Karena itu, perempuan karir tersebut gencar mencari penyewa rahim untuk mewujudkan harapannya memiliki anak. Alasannya, dia ingin menikmati hidup sehingga tidak mau hamil. Walah!
(ita/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini