"Soal pernyataan Bu Sukmawati, saya nilai sangat tidak tepat membuat perbandingan itu. Tapi kok saya nggak yakin beliau berkehendak menghina agama yang beliau anut sendiri," kata Habiburokhman dalam keterangannya, Minggu (17/11/2019).
Soal dugaan Sukmawati menista agama, Habiburokhman menilai itu bisa dibuktikan dengan memeriksa niat Sukmawati. Dia meminta masyarakat tak terjebak oleh kalimat-kalimat yang dilontarkan agar tidak timbul kegaduhan.
"Niat atau sikap batin adalah penentu seseorang bisa dituntut atau tidak secara hukum. Dalam kasus-kasus ujaran kita jangan hanya terjebak pada redaksi kalimatnya," sebut Habiburokhman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya saya selalu saran, untuk semua kasus terkait ujaran, langkah hukum adalah pilihan terakhir atau ultimum remedium, baiknya kita kedepankan dialog terlebih dahulu," tutur Habiburokhman.
Ucapan Sukmawati itu terlontar dalam forum diskusi pada 11 November lalu. Dalam diskusi itu, awalnya, Sukmawati berbicara soal perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI dari jajahan Belanda. Kegiatan itu sendiri dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2019. Sukmawati kemudian melontarkan pertanyaan kepada forum.
Sukmawati Soekarnoputri membantah dikatakan menistakan agama terkait ucapannya yang menyinggung Nabi Muhammad SAW. Sukmawati menyebut Nabi Muhammad dan Sukarno memiliki derajat yang berbeda yang tidak bisa dibandingkan.
Simak Video "Ini Pidato Sukmawati Bandingkan Nabi Muhammad dengan Sukarno"
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini