Jubir Bamsoet Ungkap Suasana Mencekam di Rapimnas Golkar

Jubir Bamsoet Ungkap Suasana Mencekam di Rapimnas Golkar

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Jumat, 15 Nov 2019 18:16 WIB
Andi Sinulingga (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Jakarta - Juru bicara Bambang Soesatyo (Bamsoet), Andi Sinulingga, mengungkapkan apa yang terjadi di Rapimnas Partai Golkar versi dia. Menurutnya, suasana rapimnas amat mencekam.

"Kita tidak pernah merasakan suasana rapimnas semencekam itu. Suasana yang tidak kondusif, intimidasi psikologis yang luar biasa yang membuat banyak kawan-kawan tidak nyaman dan itu sudah terjadi pada saat pleno kemarin. Kawan-kawan juga menyaksikan tidak pernah ada pleno di Partai Golkar dari depan sudah dijaga pihak keamanan, absensi dari depan, kemudian dikawal dengan para milisi, di dalam absen lagi sampai ke dalam ruangan persidangan musyawarah dan mufakat," kata Andi saat konferensi pers di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (15/11/2019).


Menurut Andi, Indonesia merdeka dengan memberi warga negara hak berpendapat, termasuk pilihan politik. Menurutnya, tak ada materi yang disampaikan dalam rapimnas beberapa waktu lalu itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah sama-sama saksikan bahwa sama sekali rapimnas tidak memuat, membicarakan, tentang substansi apa yang mau dibawa ke munas," kata Andi.

Andi menilai kubunya tidak melihat ide dan gagasan Partai Golkar saat ini. Menurutnya, rapimnas kemarin hanya penegasan petahana sebagai pimpinan partai.

"Rapimnas dijadikan sebagai standing tools, alat untuk melegitimasi kekuasaan dan nanti diharapkan Munas yang akan datang itu Munas yang tak akan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar," sebut dia.


Dia menyebut seharusnya DPP Golkar menjaring calon ketua umum dengan tiga tahapan, yakni penjaringan, pencalonan, dan pemilihan. Andi melihat hal itu tidak dilakukan.

Selain itu, dia menyinggung soal rekonsiliasi saat Golkar terbagi dua kubu, yakni kubu Ancol dan Bali. Pada akhirnya Golkar bersatu lagi setelah ada Munaslub yang menurutnya amat demokratis.

"Itulah kenapa banyaknya calon itu kemudian terpilih ketua umum itu tidak menimbulkan gejolak apa pun. Nah hari ini kita melihat tanda-tanda bahwa sepertinya langkah-langkah untuk menjadikan ketua umum kami harus kami sampaikan sekarang masih ketua umum kami, Bapak Airlangga Hartarto, yang kita hormati yang kita hargai juga," sebut Andi.

Soal suasana mencekam di Rapimnas Golkar, loyalis Airlangga, Jerry Sambuaga, menyebut muncul dorongan agar mekanisme musyawarah aklamasi dikedepankan di Munas demi suasana kondusif di lingkup internal Golkar.


Menurut Jerry, mekanisme musyawarah mufakat untuk aklamasi bisa mencegah potensi konflik dalam Munas nanti. Selain itu, saat ini mayoritas DPD tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta organisasi yang tergabung dalam hasta karya, kata dia, sudah secara bulat mendukung Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Partai Golkar.

"Dari pandangan umum seluruh DPD provinsi dan organisasi dari hasta karya sudah terlihat bahwa semua sepakat untuk mendukung kembali Pak Airlangga Hartarto untuk kembali menjadi ketua umum dengan musyawarah mufakat. Jadi ketika semua pimpinan DPD Partai Golkar di daerah sudah sepakat bulat untuk mendukung, saya pikir jalan yang terbaik adalah langsung saja aklamasi," ujar Jerry.


Simak juga video "Keluar Rapimnas Lebih Awal, Bamsoet: Ada 514 Suara Belum Didengar" :

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads