"Nggak bisa. (Agenda) ini kan sudah terjadwal. Ini kan suratnya (panggilan KPK) baru kemarin sampai," kata Indra di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada surat pemberitahuan. Saya minta itu disampaikan setelah tanggal... setelah minggu depan, atau kami juga sedang berkoordinasi juga dengan penyidik kalau bisa diwakilkan Kepala Biro Hukum," ucapnya.
Indra mengaku diminta sejumlah penjelasan oleh penyidik KPK terkait mekanisme yang ada di DPR mengingat salah satu tersangkannya adalah eks Anggota DPR I Nyoman Dhamantra. Indra mengatakan dirinya sudah menyiapkan jawaban yang dibutuhkan.
"Ya (pemeriksaan KPK) untuk memastikan saja beberapa pertanyan soal mekanisme di Dewan (DPR) berkaitan dengan anggota, soal etika, soal apa itu, apakah itu ada aturan-aturannya. Ada beberapa pertanyaan yang sedang kita siapkan jawabannya," jelasnya.
Dia pun meminta pemanggilan ulang. Indra mengaku telah memiliki agenda hingga Rabu (20/11).
"Tapi kalau ini, saya kan saya sampai dengan Rabu depan sudah ada jadwal," ucap Indra.
Diberitakan sebelumnya, Indra dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi impor bawang putih. Dia terjadwal sebagai saksi tersangka mantan anggota DPR I Nyoman Dhamantra.
"Dipanggil sebagai saksi untuk tersangka IYD (I Nyoman Dhamantra)," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat (15/11).
Dhamantra ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga menerima suap dari Chandry Suanda (Afung) pemilik PT Cahaya Sakti Agro, Doddy Wahyudi berprofesi swasta, dan Zulfikar berprofesi swasta. Suap diduga terkait impor bawang putih.
Dhamantra diduga ini dibantu oleh orang kepercayaannya yaitu, Mirawati Basri serta Elviyanto dari pihak swasta. Pemberi suap dan orang kepercayaan Dhamantra juga ditetapkan tersangka oleh KPK.
KPK menduga Dhamantra meminta fee Rp 3,6 miliar dan Rp 1.700-1.800 tiap Kg lewat Mirawati untuk mengurus izin kuota 20 ton bawang putih. Suap itu diduga berasal dari Chandry dan Doddy. Duit yang sudah diberikan kepada Dhamantra berjumlah Rp 2 miliar.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini