"Ketua MPR Pak Bambang Soesatyo yang saya hormati, yang saya dan Pak Bambang ini ada kesepakatan, yang tahu saya dan Pak Bambang, dan Allah, itu menurut Pak Bambang," kata Airlangga dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan para kader Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).
Airlangga juga sempat mengatakan bahwa Munas Golkar pada awal Desember nanti berlangsung lewat musyawarah mufakat. Dia menyindir Bamsoet sebagai Ketua MPR sering mempromosikan musyawarah mufakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir sambutan, Airlangga juga sempat melontarkan beberapa pantun. Pantun tersebut menyebut soal jangan tergoda memilih nakhoda lain dan jangan menyikut sesama kader.
Berikut pantun Airlangga:
Menunggu munas berdebar di hati
Melirik ke kanan melirik ke kiri
Jangan ragu pilih nakhoda
Demi Golkar jangan tergoda.
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
Jangan disikut atau disikat kawan sendiri
Mari bersatu besarkan partai.
Ketika dimintai penjelasan terkait sindiran tersebut, Airlangga mengaku hanya menyapa para kader Golkar termasuk Bamsoet. Dia membantah kalau itu disebut sindiran.
"Itu bukan menyindir, kan memang kita kan menyapa seluruh kader-kader, jadi seluruh kader disapa, termasuk Pak Bambang Soesatyo. Kan tadi saya sampaikan, soal kesepakatan yang tahu hanya saya, Pak Bambang, dan Allah," sebut Airlangga.
Seperti diketahui, Bamsoet sempat mengungkapkan suasana mencekam dan banyak yang saling sikut menjelang Munas Golkar di awal Desember. Menurutnya, banyak pendukungnya yang mendapat ancaman hingga dipecat.
Simak Video "Sekelompok Orang Bersitegang Ingin Masuk Arena Rapimnas Golkar"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini