"Bisa jadi. Kalau misalnya nanti mayoritas menyebutkan nama Pak Airlangga, dan sekarang kan sudah beberapa hari ini banyak ketua-ketua DPD Golkar yang mengatakan kita lebih baik musyawarah mufakat," kata Plt Ketua DPD I Golkar Sumut, yang juga pro-Airlangga, Ahmad Doli Kurnia, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Doli, Airlangga sudah didukung 92 persen DPD Golkar untuk kembali menjabat sebagai Ketum. Doli pun menampik anggapan jika Airlangga akan otoriter karena terpilih secara aklamasi.
"Saya kira sifat otoriter atau tidak otoriter itu tergantung dari sifat kepemimpinan seseorang, bukan karena dia dipilih dengan cara seperti apa. Artinya kalau orang mayoritas memberikan kepercayaan kan itu memang karena dia cukup layak, punya kapasitas," ujar Doli.
Kubu pendukung Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebelumnya juga sempat mendesak agar segera dilakukan rapat pleno, namun Bamsoet tak pernah datang. Doli mengatakan tudingan dari kubu Bamsoet itu justru mencerminkan diri mereka sendiri.
"Makanya saya bilang, banyak sekali hal-hal yang mereka lontarkan kritik ke Pak Airlangga itu mereka lakukan sendiri. Termasuk itu, minta desak rapat pleno, tapi nggak pernah datang rapat Pak Bambang Soesatyonya. Jadi ya saya kira kalau mau jadi ketua umum, berikanlah contoh yang baik. Kalau rapat ya datang," ungkapnya.
Menurut Doli, Bamsoet hampir tidak pernah hadir rapat di Golkar. Bamsoet juga disebutnya tak pernah datang di rapat-rapat korbid Golkar.
"Setahu saya bukan hanya sekarang saja, Pak Bambang Soesatyo itu bisa dikatakan hampir tidak pernah datang rapat. Makanya kami heran kemarin itu desak-desak rapat pleno. Nggak pernah (datang rapat korbid), gitu," pungkasnya.
Airlangga di Rapimnas Golkar: Saya Ada Kesepakatan dengan Pak Bambang (azr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini