"Dari beliau saya belajar politik yang moderat dan berkeadilan. Beliau di partai adalah simbol perekat persatuan dan selalu memberikan solusi. Hampir semua konflik di partai beliau yang mengurai dan menyelesaikannya. Beliau juga pandai menyenangkan hati semua orang," kata Zainut seperti dikutip dari Twitter Kementerian Agama, Kamis (14/11/2019).
Hal ini disampaikan Zainut saat menghadiri peringatan 100 hari wafatnya Mbah Moen yang digelar di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (13/11) malam. Zainut dan Mbah Moen sama-sama memiliki latar belakang sebagai politikus PPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara fisik saya memang tidak pernah nyantri di Pondok pesantren Al Anwar. Namun saya diaku oleh Mbah Moen sebagai santrinya. Saya pernah berkhidmad dengan beliau selama 10 tahun saat menjadi sekretaris beliau di partai," ujar Zainut.
Peringatan 100 hari wafatnya KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen digelar dengan cara berdoa bersama. Di Ponpes Al Anwar Sarang sendiri peringatan tersebut dihadiri oleh ribuan orang bahkan hingga berjubel di jalan.
"Kita semua berdoa semoga almarhum Almaghfurlah Mbah Moen senantiasa dianugerahi kebahagian, kemuliaan dan ditempatkan di surga bersama para kekasih Allah SWT," kata Zainut.
Said Aqil: Mbah Moen "Paku Bumi" Indonesia (dkp/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini