"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat sore, dan salam sejahtera untuk kita semua. Om swastyastu namo buddhaya, dan salam kebajikan," ucap Abdul saat membuka diskusi di acara Forkopimda di SICC, Sentul, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
Dia kemudian menyinggung imbauan MUI Jatim untuk tidak mengucapkan salam 5 agama. Dia mengaku sempat ditegur beberapa orang karena dia berasal dari Jawa Timur tapi mengucapkan salam 5 agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, MUI Jatim mengimbau para pejabat tak memakai salam pembuka semua agama saat sambutan resmi. Imbauan ini terlampir dalam surat bernomor 110/MUI/JTM/2019 yang diteken Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori.
Dalam surat tersebut, terdapat poin yang menyeru para pejabat menggunakan salam sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Jika pejabat itu Islam, diimbau cukup menggunakan kalimat 'Assalamualaikum Wr Wb'.
Saat dimintai konfirmasi, KH Abdusshomad membenarkan surat imbauan ini. Hal ini, kata dia, merupakan salah satu hasil dari Rakernas MUI di Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.
"Jadi begini, kami menandatangani atau membuat seruan itu karena doa itu adalah ibadah, misalnya saya terangkan salam, 'Assalamualaikum' itu doa, salam itu termasuk doa dan doa itu ibadah," kata Kiai Somad kepada detikcom di Surabaya, Minggu (10/11).
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini