"Begini loh, kepada masyarakat juga jangan selalu nyinyir. Pemerintah bertindak disebut melanggar HAM, pemerintah nggak bertindak disebut kecolongan. Begitu saja. Kita sama-sama dewasa menjaga negara ini," kata Mahfud di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (13/11/2019).
Mahfud mengatakan orang nyinyir tersebut, jika sebelum terjadi peledakan bom, mengaku hanya memberikan usul. Sedangkan jika sudah terjadi, orang tersebut tidak ikut bertanggung jawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud pun meminta masyarakat tidak selalu menyudutkan pemerintah dalam mengambil tindakan setiap aksi teror. Mahfud mengatakan masyarakat bisa menunggu benar atau tidaknya penindakan aparat lewat proses pengadilan.
"Oleh sebab itu, jangan selalu menyudutkan aparat kalau mengambil tindakan. Dikontrol saja secara proporsional. Benar atau tidak, kan nanti ada proses hukum di pengadilan yang membuktikan aparat salah atau tidak," imbuhnya.
Ledakan di Polrestabes Medan terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan ini diduga berasal dari bom bunuh diri. Pelaku bom bunuh diri diduga mengenakan atribut ojek online. Pelaku tewas di lokasi.
Gojek Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Medan:
(rfs/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini