Di Rapat Komisi I, Menlu Ditanya soal Antrean di KBRI Kuala Lumpur

Di Rapat Komisi I, Menlu Ditanya soal Antrean di KBRI Kuala Lumpur

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 12 Nov 2019 12:59 WIB
Raker Menlu dengan Komisi I DPR (Nur Azizah Rizki Astuti/detikcom)
Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi ditanya soal antrean di layanan konsuler KBRI Kuala Lumpur. Anggota Komisi I dari F-Golkar Christina Aryani menanyakan apa yang bisa dilakukan untuk menyikapi masalah antrean tersebut.

"Soal layanan konsuler. Di KBRI Kuala Lumpur ini kan wilayah kerjanya sangat luas ya. Setiap hari ini, kecuali Sabtu atau Minggu, sekurangnya 500 orang yang mengantre. Apa yang bisa kita lakukan?" kata Christina di ruang rapat Komisi I, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Chritina lalu memaparkan kondisi antrean layanan konsuler di KBRI Kuala Lumpur. Ia mengaku mendapat banyak masukan dari daerah pemilihannya di luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sistem antrean ini terus terang kalau kita yang ada di sini disuruh mengantre, datang sore, ngantre jam 12 malam baru dibuka loketnya, lalu jam 8 pagi kita baru di-invite masuk, jam 9 baru dapat nomor, nomornya udah 400. Tentunya keberatan. Jadi kalau kita ada anak kecil atau kita dalam kondisi hamil. Itu saya banyak dapat masukan karena kebetulan dapil saya di luar negeri," jelasnya.



Christina pun menanyakan inovasi apa yang bisa dilakukan Kemlu untuk mengatasi permasalahan antrean di KBRI tersebut. Ia berharap bisa terus berkoordinasi dengan Kemlu terkait perlindungan WNI di luar negeri.

"Tapi saya apresiasi Kemenlu sudah banyak inovasi sehingga didapatkan award dari KemenPAN-RB. Nah, inovasi apa yang bisa dilakukan terkait hal ini? Apakah memungkinkan kita membuka mobile unit gitu, mungkin pergi untuk hari apa, dibuka untuk 100 (antrean). Jadi inovasi ini kita tunggu," ujar Christina.

"Tapi intinya kami siap mendukung Ibu. Ke depannya saya, harap bisa berkoordinasi demi warga negara kita di luar negeri," lanjut dia.



Sebelumnya, WNI bernama Tamam bin Arsyad wafat saat menunggu nomor antrean paspor di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia. Pihak KBRI menjelaskan kronologi wafatnya Tamam. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (31/10) lalu.

"Waktu menunjukkan pukul 18.45. Beberapa WNI sudah bersiap untuk antre pengambilan nomor antrean paspor. Sdr. Tamam bin Arsyad, pemegang IC Merah yang berada di baris paling depan nampak duduk di lantai menunggu pintu dibuka," tulis KBRI dalam akun Facebook resminya seperti dilihat detikcom, Jumat (1/11).



Pihak KBRI mengatakan Tamam tiba-tiba tergeletak di lantai. Para WNI lain yang berada di lokasi langsung menolong yang bersangkutan.

Tokoh masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur, Khairuddin Harahap, berharap pemerintah Indonesia bisa mencari jalan terbaik bagi WNI dalam pengurusan paspor. Dia mengkritik panjangnya antrean bagi WNI yang hendak mengurus paspor.

"Semoga ada solusi terbaik dalam urusan penggantian paspor di KBRI Kuala Lumpur dan tidak perlu antre sampai tengah malam untuk mendapatkan nomor giliran," ujar Khairuddin sebagaimana dilansir dari Antara.
Halaman 2 dari 2
(azr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads