"Narasi rangkul-pukul, narasi curiga, itu menyesatkan! Masa mau seperti Belanda, devide et impera? Kapan kita mau maju?" kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatra 2 Partai NasDem, Willy Aditya, kepada wartawan, Selasa (12/11/2019).
Kata Willy, rangkulan erat Jokowi-Paloh semalam adalah rangkulan yang tulus. Itu bukan seperti clinch dalam tinju yang bakal disusul serangan selanjutnya, atau rangkul-pukul.
Dia mengimbau semua pihak agar mengutamakan kepercayaan tingkat tinggi. Itu adalah modal sosial yang penting bagi kemajuan negara. Soal nuansa kecurigaan akibat isu 'politik pelukan' belakangan ini, Willy menyebut itu sebagai candaan sahabat saja, sebagaimana yang dijelaskan Jokowi.