"Filosofinya adalah vis pacem, para bellum. Bila ingin perdamaian maka bersiaplah untuk perang," kata Dahnil mengutip adagium Latin, saat memberi penjelasan kepada wartawan, Selasa (12/11/2019).
Bisa saja tidak akan ada perang di masa mendatang, namun bisa saja ada kemungkinan lain. Tentu harapan semua umat manusia yang berakal sehat adalah tercipta perdamaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lantas menjelaskan soal Pertahanan Rakyat Semesta yang dijelaskan Prabowo di depan Komisi I DPR, Senin (11/11) kemarin. Ada tiga komponen dalam pertahanan rakyat semesta.
Pertama, komponen utama yakni TNI. Kedua, komponen cadangan yakni sumber daya nasional yang terlatih secara militer. Ketiga, komponen pendukung yakni komponen sumber daya nasional lain yang siap digunakan pada saat-saat dibutuhkan.
"Pertahanan itu menggambarkan kekuatan kita menghadapi berbagai ancaman yang ada," kata Dahnil.
Prabowo telah berbiara perihal konsep Pertahanan Rakyat Semesta dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR. Jikalau harus terlibat perang, dia menyebut konsep Pertahanan Rakyat Semesta harus dilaksanakan, karena teknologi Indonesia belum mampu menyaingi bangsa lain.
"Kalau terpaksa kita terlibat dalam perang, perang yang akan kita laksanakan adalah Perang Rakyat Semesta, The Concept of The Total Peoples War," kata Prabowo di ruang rapat Komisi I kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/11) kemarin.
Baca juga: Gagasan-gagasan Perang Menhan Prabowo |
Soal kemungkinan Indonesia diduduki bangsa lain, Prabowo juga yakin itu tak akan terjadi karena seluruh rakyat Indonesia akan menjadi komponen pertahanan negara.
"Jadi mungkin kita bisa dihancurkan prasarana kita, tapi saya yakin, Ibu Ketua (Ketua Komisi I Meutya Hafid), bahwa Indonesia tidak mungkin diduduki bangsa lain, karena seluruh rakyat akan menjadi komponen pertahanan negara," sambungnya.
Simak Video "Menhan Prabowo Bicara Konsep Perang Rakyat Semesta"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini