MUI Imbau Pejabat Tak Salam Semua Agama, Ini Kata Gubernur Koster

MUI Imbau Pejabat Tak Salam Semua Agama, Ini Kata Gubernur Koster

Aditya Mardiastuti - detikNews
Senin, 11 Nov 2019 13:27 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster (Aditya Mardiastuti/detikcom)
Denpasar - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengimbau para pejabat tak memakai salam pembuka agama saat sambutan resmi. Gubernur Bali Wayan Koster tak mempermasalahkan imbauan MUI Jatim itu.

"Kalau satu aja di Bali pakai 'Om Swastiastu', kan maknanya sama aja," kata Koster usai rapat di DPRD Bali, Jl Dr Kusuma Atmaja, Denpasar, Bali, Senin (11/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koster mengatakan salam pembuka semua agama bermakna sama. Dia pun tak mempermasalahkan soal imbauan MUI Jatim tersebut.

"Oh ya masing-masing pakai, kalau disuruh satu ya satu kita ikut aja. Kalau di Bali, kita pakai 'Om Swastiastu'," tuturnya.



Sebelumnya diberitakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengimbau para pejabat tak memakai salam pembuka semua agama saat sambutan resmi. Imbauan ini terlampir dalam surat bernomor 110/MUI/JTM/2019, yang diteken Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori.

Saat dikonfirmasi, Kiai Somad, sapaan akrabnya, membenarkan surat imbauan ini. Hal ini merupakan salah satu hasil Rakernas MUI di Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.



Menurut Kiai Somad, dalam Islam, salam diartikan sebagai doa. Sedangkan doa merupakan ibadah. Untuk itu, tak baik jika mencampuradukkan ibadah satu dengan yang lain.

"Jadi begini, kami menandatangani atau membuat seruan itu karena doa itu adalah ibadah, misalnya saya terangkan salam, 'Assalamualaikum' itu doa, salam itu, termasuk doa dan doa itu ibadah," kata Kiai Somad kepada detikcom di Surabaya, Minggu (10/11).




Tonton juga video Kata MUI Soal Pasal Santet dalam RUU KUHP:

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ams/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads