Cerita Fahri Hamzah soal Deddy Mizwar yang Pernah 'Dibuang' PKS

Cerita Fahri Hamzah soal Deddy Mizwar yang Pernah 'Dibuang' PKS

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Minggu, 10 Nov 2019 16:50 WIB
Fahri Hamzah (Eva/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah berbicara mengenai banyaknya tokoh yang merapat ke partainya, salah satunya eks Kader Partai Demokrat Deddy Mizwar. Fahri pun lantas mengungkap asal mula hingga Deddy merapat ke Partai Gelora.

"Misalnya dengan Bang Demiz itu komunikasinya saya kira udah 10 tahun. Ngobrol panjang gitu sampai ada kesadaran bersama, penyatuan hati dengan beliau," kata Fahri di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).

Fahri mengungkapkan komunikasi antara dirinya dan Deddy sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu. Saat itu, kata dia, Deddy bahkan sempat akan masuk ke PKS tapi kemudian 'dibuang'. Namun, Fahri tak memberi penjelasan lebih detail mengenai hal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Meskipun ada transisi, karena anda tahu Pak Demiz sendiri waktu itu kami berusaha tarik ke PKS. Sudah masuk ke PKS tapi oleh PKS kan dibuang begitu saja. Dan beliau ada pertanyaan, 'Kurang apa saya? Kok nggak bisa masuk PKS?'" kata eks politikus PKS itu.

Fahri juga menanggapi pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut Partai Gelora tak akan bernasib baik dengan partai-partai lain yang membajak kader Demokrat. Menurut Fahri, Deddy Mizwar adalah guru yang menginspirasinya.

"Sebenernya Demiz itu adalah guru kami. Jadi kalau ada yang bilang dia kita rekrut itu salah, dia itu guru kami semua. Kami banyak sekali mendapatkan inspirasi dari pikiran beliau. Produk-produk beliau di layar lebar, di layar kaca luar biasa bagi kami. Jadi jangan dibalik," ujar Fahri.



Mantan Wakil Ketua DPR itu juga menyinggung soal PKS yang menyingkirkan dirinya dan Anis Matta. Menurut Fahri, hal itu membuat banyak kader PKS bingung.

"Di sana kan dikembangkan, 'Wah mereka nih nutupin salah mereka, banyak salahnya,' itu kan bohong-bohong aja. Sampai kapan kebohongan itu bisa dijaga? Nggak bisa dong. Jadi, itulah yang menyebabkan kami percaya dan tahu lah warna dari teman-teman itu, saya kira mereka akan mencari apa yang sejati," ungkapnya.



Lebih lanjut, Fahri mengatakan publik akan mudah membedakan Partai Gelora dengan PKS. Menurutnya, Partai Gelora lahir dari semangat arah baru yang kemudian diusulkan untuk berubah menjadi partai.

"Dan masyarakat juga temen-temen kita yang lama pingin sekali supaya ini bergerak menjadi parpol. Sebab Indonesia memang ada krisis naratif, krisis kapasitas negara, krisis kepemimpinan yang sudah kami pidatokan ke seluruh Indonesia. Dan sekarang ada desakan temen-temen kita bikin partai, ya kita bikin partai," tutur Fahri.

"Dan itulah satu-satunya cara menawarkan ide kepada masyarakat kita, karena kan nggak ada cara lain. Kita kan nggak bisa berkuasa melalui kudeta lagi sekarang, kita kan harus bikin parpol," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(azr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads