Jakarta - Nama Surya Paloh diajukan oleh tujuh DPW Partai
NasDem untuk maju dalam
Pilpres 2024. Ketua DPP NasDem Zulfan Lindan mengatakan Surya Paloh tidak berkeinginan maju dalam kontestasi pilpres.
"Nggak ada, itu kan kawan-kawan DPW itu kan boleh
aja mereka punya semangat. Tapi kita nggak (mencalonkan Surya Paloh). Nggak mungkin kitalah, Pak Surya tidak bersedia," kata Zulfan di Gado Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulfan menyebut partainya justru mengincar nama empat gubernur yang menurutnya berpotensi untuk diusung menjadi capres pada 2024. Nama-nama itu adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Nggak mungkinlah, nggak mungkin. Kita sangat mengetahui. Satu, dia (Surya Paloh) tidak bersedia, kemudian kita melihat banyak generasi muda yang akan muncul. Gubernur-gubernur potensial ini, ada empat gubernur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI, inilah yang harus kita usung orang-orang ini," ujarnya.
 Anies di Kongres NasDem. (Pradita Utama/detikcom) |
Seluruh DPW NasDem Sepakat Surya Paloh Kembali Jadi Ketum:
Zulfan terang-terangan menyebut NasDem akan mengincar empat nama itu. Zulfan mengatakan partainya akan membuat konvensi dan dimungkinkan akan mencalonkan nama-nama tersebut.
"Empat gubernur. Itu paling tepat. NasDem mengincar empat gubernur untuk menjadi capres nanti," ungkap Zulfan.
"Pasti kita akan bikin konvensi nanti. Kita bikin konvensi, kita undang. Kalau mereka punya elektabilitas, popularitas, semua kapabilitas, kemudian diputuskan oleh kader-kader NasDem lewat DPD-DPW ini, kemudian siapa yang layak, itu yang kita calonkan," lanjut dia.
 Ridwan Kamil di Kongres NasDem. (Rolando/detikcom) |
Meski demikian, Zulfan mengaku saat ini NasDem belum memikirkan soal rekan koalisi di Pilpres 2024. Pembicaraan soal koalisi itu disebut Zulfan baru akan dimulai dua tahun mendatang.
"Ya nantilah. Kan nanti
gini, kalau terpilih sudah kita punya calon presiden, baru koalisi itu merapat siapa yang setuju dengan calon kita itu. Nggak mungkin sekarang kita bicara koalisi, barangnya belum ada, koalisi apa ini. Paling sekarang koalisi di DPR-lah berjalan, tapi untuk pilpres ini paling nanti dua tahun lagilah baru (dibahas)," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini