Marbut DKI Cerita Awal Mula Diberi Tahu Berangkat Umrah Gratis

Laporan dari Mekah

Marbut DKI Cerita Awal Mula Diberi Tahu Berangkat Umrah Gratis

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Sabtu, 09 Nov 2019 12:58 WIB
Marbut Masjid Ruhul Jihad, Cipedak Jaksel, Cece Solihin (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)
Jakarta - Marbut Masjid Darunni'mah Lebak Bulus, Jaksel, Djaelani Suhanda Sogiri bercerita saat diberi tahu akan menunaikan ibadah umrah secara gratis. Djaelani tak menduga tawaran umrah gratis itu datang kepada dirinya.

"Awalnya saya lagi duduk di tangga, habis rapi-rapi, datang ketua masjid, nanya, 'Bang, berangkat ya?' 'Berangkat ke mana, Pak Haji?', saya bilang. Ketua DKM itu (yang minta). 'Saya nggak bisa apa-apa, Pak Haji'. 'Sudah, berangkat saja, bismillah," kata Djaelani di Double Tree Mekah, Arab Saudi, Sabtu (9/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djaelani kemudian mengurus segala administrasi keberangkatan umrah. Setelah itu, Djaelani mengikuti setiap tahapan pembekalan yang digelar DMI Jakarta.

"Saya urus besok ke DMI, isi formulir, hari kedua pengetesan, terus berlanjut ke tiap masjid dari DMI, Cipete pembekalan masjid Ragunan terus nyampai sekarang," ujar dia.

Marbut Masjid Darunni'mah Lebak Bulus, Jaksel, Djaelani Suhanda Sogiri Marbut Masjid Darunni'mah Lebak Bulus, Jaksel, Djaelani Suhanda Sogiri. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)


Menurut Djaelani, pengalaman beribadah di Tanah Suci merupakan pengalaman yang sangat berkesan. Dia akan berbagi cerita mengenai pengalaman tersebut dengan keluarga di Tanah Air.

"Berdasarkan pengalaman mungkin nanti bisa diceritain, dari awal sampai akhir bisa diceritain. Pengalaman kita di sini, mau begini dan begini. Bisa diceritain," tutur dia.



Sedangkan Marbut Masjid Al Istiqomah Kuningan Timur, Mahmudi Abdul Roni, bersyukur diberi kesempatan beribadah di Tanah Suci. Dia terharu karena tak pernah terbayangkan sebelumnya bisa bertamu ke Baitullah.

"Alhamdulillah selama di Madinah dan Mekah, tidak terpikir bakal begini. Nikmatnya yang telah diberikan kepada semua marbut dan tidak terpikir dan terbayangkan rasa sedih dan terharu, tidak membayangkan dari segi makan, dari segi jamuan dan tempat tidur, hotel alhamdulillah bagus," ujar dia.



Mahmudi lantas menceritakan lika-liku perjalanannya menuju Arab Saudi. Dia harus bersabar menghadapi setiap tantangan sebelum berangkat umrah.

"Lika-liku perjalanan saya menjalani ibadah umrah banyak cobaan dan tantangan. Dari akhir Agustus, September, Oktober sampai keberangkatan. Dan saya tidak tahu bakal umrah atau tidak. Karena ini merupakan panggilan Allah SWT dan disemangati oleh teman-teman oleh DMI kecamatan dari ketua masjid, dari teman-teman majelis taklim, untuk berangkat. Dari awal saya banyak cobaan, dari ini, dari ini," tutur dia.

Marbut Masjid Al Istiqomah Kuningan Timur, Mahmudi Abdul Roni,Marbut Masjid Al Istiqomah Kuningan Timur, Mahmudi Abdul Roni. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)


Semua persyaratan umrah bisa dia penuhi. Mahmudi pun akhirnya bisa merasakan nikmatnya beribadah di Tanah Suci.

"Alhamdulillah wasyukurillah. Saya menangis dan sedih bisa berangkat seperti ini. Dari awal pemberangkatan, sebelum berangkat dan ketemu teman-teman marbut dari masjid lain. Saya terharu dan sedih," ujar dia.



Cerita yang sama diungkapkan marbut Masjid Ruhul Jihad, Cipedak Jaksel, Cece Solihin. Cece kaget saat dirinya tiba-tiba diminta melengkapi persyaratan umrah.

"Sangat mengesankan karena tanpa diduga, tanpa mimpi, kita tahu-tahu dari DPC Jagakarsa menghubungi saya minta fotokopi KK dan KTP untuk daftar online umrah gratis dan program DMI yang dihibahkan Pemprov DKI. Alhamdulillah saya terpilih dengan izin Allah saya bisa berangkat," ujar dia.

Selama beribadah di Mekah dan Madinah, Cece merasa nyaman. Salat terasa lebih khusyuk.

"Kita beribadah di sana bisa dengan khusyuk, tenang, ya mengesankan beribadah di situ. Tenang, aman, nyaman dan tidak ada gangguan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(knv/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads