Zaenal menerangkan sampai siang ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban. Operasi pencarian didukung pihak keluarga yang menyewa dua unit helikopter untuk menyisir keberadaan korban dari ketinggian.
Diberitakan sebelumnya lokasi hilangnya ketiga korban diketahui berada di Tanjung Bajo, yang menurut warga sekitar adalah lokasi bertemunya dua arus yakni dari Timur dan Selatan. Sebelum dikabarkan hilang, ketiga WNA itu berangkat dari Pantai Mabak di Merak bersama 4 temannya pada Minggu (3/11) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah sampai di Pulau Sangiang, mereka menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut. Mereka yang melakukan penyelaman berjumlah 6 orang yang dibagi dalam dua tim, masing-masing 3 orang. Tim pertama berhasil muncul ke permukaan. Namun, tim kedua hilang terbawa arus meski sempat muncul juga ke permukaan.
Proses pencarian masih dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI AL, Polairud Polda Banten, dan Basarnas Banten sejak korban dikabarkan hilang. Kapal-kapal milik ketiga tim dikerahkan untuk mencari korban hilang. Alat pencarian bawah laut juga dikerahkan.
Keluarga korban menggelar sayembara untuk menemukan jasad korban. Nilai sayembara awalnya Rp 750 juta, kemudian dinaikkan menjadi Rp 1,5 miliar bagi siapa saja yang berhasil menemukan jasad korban.
(/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini