Basarnas: Ada Palung Laut di Area Hilangnya WNA di Pulau Sangiang

Basarnas: Ada Palung Laut di Area Hilangnya WNA di Pulau Sangiang

Bahtiar Rivai - detikNews
Jumat, 08 Nov 2019 15:07 WIB
Foto: M Iqbal/detikcom
Cilegon - Basarnas mengatakan terdapat beberapa palung laut di lokasi pencarian tiga warga negara asing (WNA) yang hilang saat menyelam di Pulau Sangiang, Cilegon, Banten. Selain medan yang tak rata di dasar laut, kondisi korban yang diyakini masih memakai alat selam lengkap, dinilai menambah kendala pencarian.

"Memang ada semacam palung-palung, memang tidak datar, habis landai langsung tajam. Penyelam masih menggunakan alat selam, artinya posisinya ada pemberat. Kalau ada pemberat, ada kecenderungan (posisi korban) ada di dalam, terus kemudian (jika) di dalam bisa terbawa arus ke mana-mana," jelas Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin, saat dihubungi wartawan di Serang, Banten, Jumat (8/11/2019).


Diketahui ketiga korban adalah dua warga China dan satu warga Singapura. Pencarian pun memasuki hari keenam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zaenal menjelaskan, sesuai dengan standar prosedur operasi di Basarnas, tim akan melakukan evaluasi setelah pencarian memasuki hari ke-7. Evaluasi akan memutuskan apakah pencarian akan diteruskan atau dihentikan.

"Kalau misalnya sudah dinyatakan sudah maksimal kita hentikan," ucap Zaenal.



Zaenal menerangkan sampai siang ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban. Operasi pencarian didukung pihak keluarga yang menyewa dua unit helikopter untuk menyisir keberadaan korban dari ketinggian.

Diberitakan sebelumnya lokasi hilangnya ketiga korban diketahui berada di Tanjung Bajo, yang menurut warga sekitar adalah lokasi bertemunya dua arus yakni dari Timur dan Selatan. Sebelum dikabarkan hilang, ketiga WNA itu berangkat dari Pantai Mabak di Merak bersama 4 temannya pada Minggu (3/11) pagi.


Setelah sampai di Pulau Sangiang, mereka menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut. Mereka yang melakukan penyelaman berjumlah 6 orang yang dibagi dalam dua tim, masing-masing 3 orang. Tim pertama berhasil muncul ke permukaan. Namun, tim kedua hilang terbawa arus meski sempat muncul juga ke permukaan.

Proses pencarian masih dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI AL, Polairud Polda Banten, dan Basarnas Banten sejak korban dikabarkan hilang. Kapal-kapal milik ketiga tim dikerahkan untuk mencari korban hilang. Alat pencarian bawah laut juga dikerahkan.


Keluarga korban menggelar sayembara untuk menemukan jasad korban. Nilai sayembara awalnya Rp 750 juta, kemudian dinaikkan menjadi Rp 1,5 miliar bagi siapa saja yang berhasil menemukan jasad korban.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads