Potongan video tersebut ramai dibahas dan diunggah ulang di Twitter dengan narasi yang menyebut tak terlihat luka di mata dan pipi Novel. Padahal saat itu Novel baru disiram air keras.
Delviana, yang saat itu langsung ke Singapura untuk membuat pemberitaan tentang kondisi dan proses perawatan Novel, memberi penjelasan. Menurutnya, kondisi mata Novel saat itu sudah tidak seperti orang normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal itu disampaikan Delviana melalui video yang dia unggah di akun YouTube pribadinya. detikcom telah mengontak Delviana dan diperbolehkan untuk menggunakan penjelasannya di video itu, untuk kepentingan pemberitaan.
Delviana mengatakan video itu diambil sekitar 19 April 2017 di Singapore General Hospital. Saat itu, dia merekam Novel yang sedang dibawa menuju ambulans untuk pemeriksaan lanjutan dengan kamera ponselnya.
Dia juga menjelaskan tentang kondisi kulit di sekitar mata Novel yang disebut baik-baik saja. Delviana menyebut saat itu dia sempat menanyakan hal itu ke Novel.
"Nah beliau sempat bilang perawatan di rumah sakit di Singapura sangat baik, recommended, sehingga luka di kulitnya cepat pulih," ucapnya.
Delviana pun mempertanyakan mengapa video itu baru dibahas setelah dua tahun lebih. Dia heran mengapa ada orang yang berpikir kalau peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel itu setting-an atau rekayasa.
"Kalau memang ini ini rekayasa, masa iya sih rumah sakit di luar negeri mau diajak kongkalikong, ini yang dipertaruhkan martabat bangsa. Kedua adalah penjagaan. Kita pikir pakai logika, dia dijaga, dikawal, tapi saat gue ngerekam kalau itu memang setting-an pasti mereka nggak akan izinin gue ambil gambar kondisi saat itu logikanya dong," ucapnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini