TOD dikembangkan dalam rangka mengatasi permasalahan kemacetan melalui pengintegrasian sistem jaringan transportasi massal. Selain itu, TOD bertujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sekaligus mendorong orang untuk berjalan kaki dan menggunakan kendaraan umum.
Ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan kawasan TOD. Misalnya, kawasan TOD umumnya akan dibangun pada daerah yang telah terbangun sebelumnya, sehingga akan muncul hambatan, terutama dari aspek sosial, seperti isu kepemilikan lahan, resistensi masyarakat, dan kompensasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti kembali mengadakan Seminar Nasional bertajuk 'Urban Transport' dengan tema 'Peranan TOD dalam Pembangunan Kawasan Perkotaan dengan Angkutan Berbasis Rel sebagai Solusi untuk Mewujudkan Transportasi Perkotaan yang Berkelanjutan'.
Seminar ini digelar untuk menjawab tantangan serta komitmen para pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan TOD.
Pengembangan TOD ini terkait dengan banyak sektor, sehingga diperlukan koordinasi lintas pemangku kepentingan dan waktu yang tidak sebentar untuk dapat dijalankan dengan sebaik mungkin.
Untuk mewujudkan semua rencana penataan kawasan dan sistem transportasi terintegrasi, akan ada kendala dalam proses pembangunannya seperti kemacetan atau permasalahan pertanahan.
Yang perlu diingat adalah hal ini memang membutuhkan proses dan waktu. Namun, saat selesai, nantinya akan membuat tata ruang dan sistem transportasi di kawasan tersebut menjadi lebih baik.
Masyarakat juga dapat lebih mudah untuk menjangkau lokasi yang diinginkan karena transportasi sudah saling terintegrasi dan pada akhirnya efisiensi struktur ruang dan pengembangan kota yang berkelanjutan dapat terwujud dengan baik.
Adapun narasumber yang mengisi seminar adalah para pemangku kepentingan yang dapat berperan sesuai dengan posisinya. Di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai keynote speaker, Sutanto Suhodo dari Pemda DKI, Direktur Jendral Perkeretaapian Zulfikri, akademisi ITL Trisakti Soemino Eko Saputro, L Denny Siahaan, guru besar Institut Teknologi Bandung Harun Al Rasyid, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto, Managing Director Colliers International Mike Broomell, serta guru besar bidang transportasi Universitas Indonesia Suyono Dikun. (ujm/ega)











































