"Di Bina Marga ada trotoar anggaran Rp 1,2 sekian triliun, kita minta pemaparan secara jelas... penjelasan menurut kami ini belum pas. Kami minta Senin (11/11) (menjelaskan)," ucap Ketua Komisi D Ida Mahmudah, kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Menurut Ida, Dinas Bina Marga pernah menjelaskan soal anggaran tersebut. Namun, nilai anggaran belum disepakati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida merasa anggaran tersebut janggal. Dia merasa apakah tidak bisa Pemprov membuat trotoar tidak terlalu besar.
"Iya, kebijakan ini menurut kami agak janggal. Karena, ada warga butuh trotoar untuk jalan, ia. Apakah selebar itu?" ucap Ida.
Selain itu, menurut Ida, perlu ada kesiapan sarana pendukung lain jika trotoar bertujuan agar masyarakat beralih ke transportasi umum. Kesiapan itu pun perlu dijelaskan oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
"Harapan orang pakai motor, mobil tidak gunakan lagi. Sudah siapkan belum agar orang itu tidak menggunakan mobil? Trotoar lebar jalan nikmat, kalau busway belum ada? kan perlu dipikirkan," ucap Ida.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta memang berencana membangun dan merevitalisasi 31 trotoar agar terintegrasi ke stasiun angkutan umum pada 2029. Pembangunan trotoar diharapkan bisa membuat warga Jakarta beralih ke transportasi umum.
"Dalam Ingub (Ingub Nomor 66 Tahun 2019) itu (trotoar) ada 25 jalan protokol, arteri maupun penghubung. Namun kita mempersiapkan 31 jalan protokol, arteri dan penghubung lebih banyak untuk persiapkan," ujar Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho di Taman Sepeda Melawai, Kebayoran Baru, Jalarta Selatan, Selasa (27/8).
Tonton juga video Sisa Penebangan Pohon di Kawasan Cikini:
(aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini