KNKT Minta Pemerintah Perhatikan Tempat Tidur Sopir Bus Pariwisata

ADVERTISEMENT

KNKT Minta Pemerintah Perhatikan Tempat Tidur Sopir Bus Pariwisata

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Rabu, 06 Nov 2019 15:04 WIB
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta - Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyoroti kualitas tidur sopir bus pariwisata. Soerjanto mengatakan selama ini kualitas dan kelayakan tempat tidur sopir bus kurang mendapat perhatian dari pemerintah, seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata.

"Pemerintah sedang menggiatkan masalah turis pariwisata. Coba ada yang sadar nggak di ruang ini kita bertamasya ke Yogya naik bus. Kita diturunkan tidur di hotel. Ada nggak yang berpikir sopir bus tidur di mana. Sopir bus tidur di dalam bagasi. Kualitas tidur sopir bus bagaimana, sedangkan dia akan membawa kita," kata Soerjanto dalam diskusi 'Waspada Kondisi Ban Saat Berkendara di Jalan Tol' di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).


Karena itu, Soerjanto berharap ke depan pemerintah lebih memperhatikan kelayakan dan kualitas tidur sopir bus pariwisata. Sebab, menurut dia, hal itu selaras dengan keselamatan penumpang maupun sopir bus itu sendiri.

"Kita cuek aja yang penting saya sudah bayar. Sopir yang membawa kita tidurnya di bagasi. Kami sudah koordinasi dengan Kemenpar untuk yang di Hotel Borobudur, Prambanan, Tangkuban Perahu, Ciater untuk menyediakan tempat istirahat untuk sopir. Istilahnya tidak membebani dan digratiskan. Disuruh bayar 25 sopir mana mau mending milih beli rokok," ujarnya.

"Ini yang perlu menjadi kampanye bagaimana tempat istirahat sopir. Kita jangan menganggap sepele masalah sopir. Kalau kita ke jalan tol tempat istirahat mobil, bawa langsung parkir sebelahnya mobil bawa BBM, parkir deket tukang tahu Sumedang kalau itu meledak dijamin itu rest area bersih. Saya nakut-nakutin supaya lewat ini bisa ter-deliver ke orang yang tepat. Apa yang kami sampaikan agar tidak terjadi kecelakaan yang sama," sambung Soerjanto.


Soerjanto mengatakan selama ini telah kerap menyampaikan rekomendasi terkait kualitas dan kelayakan tempat tidur sopir bus pariwisata. Namun, menurut dia, rekomendasi tersebut belum diindahkan oleh para stakeholder. Melalui forum ini, Soerjanto pun berharap kualitas dan kelayakan tempat tidur sopir bus pariwisata dapat lebih diperhatikan.

"Rekomendasi kami sampai saat ini banyak yang tidak dikerjakan para stakeholder kami memerlukan bakohumas untuk masyarakat agar ikut mengawasi sosial punishment ke stakeholder karena stakeholder tidak mengindahkan rekomendasi kami," pungkas dia. (mae/aan)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT