"Itu saya luar biasa sedihnya mendengar berita tersebut. Ucapan belasungkawa saya kepada keluarga korban," kata Nadiem di Kantor Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Nadiem sudah mengirimkan tim dari Kemendikbud untuk melakukan investigasi. Dia juga berharap kejadian seperti ini tidak terulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya investigasi akan terus berjalan dan harapan saya adalah dengan menciptakan suatu sistem monitoring yg lebih baik kita bisa menghindari kejadian ini," jelas Nadiem.
![]() |
Menurut Nadiem, keamanan bagi guru dan murid adalah hal yang utama. Dia mengungkapkan bahwa kejadian ini adalah yang penting karena telah menyangkut keamanan guru dan murid.
"Jadinya ini benar-benar suatu isu yang sangat penting karena keamanan murid dan guru kita itu nomor satu ya, pastilah," tutur Nadiem.
![]() |
Sebelumnya diberitakan, peristiwa ini terjadi pada Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB. Saat itu masih proses belajar-mengajar. Para siswa sempat tertimbun reruntuhan dan dievakuasi satu per satu.
Dua korban tewas ialah Irza Almira (8), murid kelas II-A; dan guru pengganti Sefina Arsi Wijaya (19). Sedangkan 11 murid yang luka di bagian kepala dan patah tulang karena tertimpa reruntuhan dibawa ke RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan untuk mendapat perawatan intensif.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini