Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah dan Satpol PP provinsi melakukan penertiban tambang timah ilegal di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Babel), Sabtu (2/11). Penertiban tambang timah itu diwarnai bentrokan antara penambang dan petugas. Bahkan sempat dilaporkan ada penyanderaan kepada Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah namun kabar itu tidak tepat.
Usut punya usut versi polisi, kericuhan ini terjadi karena Satpol PP yang bertindak arogan. Satpol PP disebut melakukan pembakaran saat razia berlangsung hingga bentrokan terjadi dan menyebabkan kendaraan operasional Wagub rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (Satpol PP) tidak melakukan koordinasi, itu yang sangat kami sayangkan," kata Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (3/11/2019).
Adapun benda yang dibakar petugas Satpol PP saat razia, kata Yudhis, ialah mesin tambang. Tindakan itu menurutnya arogan.
"Berawal dari penertiban yang dilakukan Satpol PP Provinsi Babel yang arogan dengan membakar mesin TI (tambang inkonvensional) milik para penambang sebanyak 20 set," jelas Kapolres.
Pembakaran itulah yang memicu amarah masyarakat untuk berbuat anarkis hingga berujung perusakan sejumlah kendaraan, termasuk yang ditumpangi Wagub Babel. Yudhis melanjutkan, para penambang sudah satu minggu tidak bekerja saat penertiban tambang ilegal itu berlangsung.
"Jadi kondisi para penambang tersebut sudah lama tidak beraktivitas," ujarnya.
Apa kata Satpol PP soal tuduhan bertindak arogan dalam penertiban tambang ilegal itu?
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Bangka Belitung Yamoa'a Harefa tidak mempermasalahkan pihaknya disebut arogan saat menertibkan tambang timah ilegal dengan cara dibakar. Yamoa'a Harefa pun menanggapi hal tersebut dengan santai.
"Ya sah-sah saja mereka ngomong sepeti itu," jelas Yamoa'a Harefa kepada detikcom, Minggu (3/11).
Namun Yamoa'a Harefa tidak mau berkomentar terlalu banyak terkait hal tersebut. Pihaknya saat ini sedang membuat kronologis kejadian penertiban tambang timah ilegal di aliran Sungai Sengkelik, Desa Sijuk Kecamatan Sijuk, Kabupatan Belitung.
"Saat ini kita sedang membuat kronologis kejadian keseluruhan, sedang kita susun semuanya," tambahnya.
Polisi memeriksa 10 orang terkait kerusuhan ini, 5 di antaranya anggota Satpol PP. Meski sempat rusuh, kondisi kini telah kondusif.
"Semalam sudah dilakukan mediasi, kedua belah pihak antara Satpol PP provinsi dan masyarakat menempuh jalan damai," ucap AKBP Yudhis.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini