Oleh karena itu, Intsiawati berharap MPR bisa menjadikan para peserta sebagai agen sosialisasi Empat Pilar MPR di daerah masing-masing.
"Kalau soal penguasaan materi, tidak perlu diragukan. Hanya saja, bagaimana para peserta mampu mengaplikasikan empat pilar dalam kehidupan sehari-hari, ini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan," ucap Intsiawati dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/11/2019).
"Karena itu harus dicarikan metode, agar mereka bisa menjadikan empat pilar sebagai nafas dalam kehidupan sehari-hari," tambah Intsiawati.
Intsiawati berharap, ke depan metode sosialisasi melalui LCC bisa ditingkatkan. Menurut dia, sudah terbukti metode ini, yaitu LCC, cukup berhasil untuk mensosialisasikan empat pilar di kalangan siswa SMA.
"Bahkan, MPR juga perlu mencarikan metode lain yang cocok bagi para remaja, khususnya siswa-siswi SMA," pungkasnya.
Sebagai informasi, SMAN 2 Sampit Kalimantan Tengah menjadi tim kedua yang lolos ke babak Grand Final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI tahun 2019, yang akan berlangsung hari Minggu besok.
SMAN 2 Sampit keluar sebagai juara pertama dengan nilai 223 dalam babak final kedua LCC Empat Pilar yang berlangsung hari ini, Sabtu (2/11/2019) di Kompleks MPR, Jakarta. Disusul peringkat kedua SMAN 1 Ciomas Banten dengan nilai 177 dan MAN 2 Kota Bima NTB menduduki peringkat ketiga mendapat nilai 165.
Selain Intsiawati Ayus, dua juri lain yang turut memberikan penilaian di babak final ke-2 ini di antaranya Ketua Fraksi PAN MPR RI Alimin Abdullah dan anggota Fraksi PKS MPR Al Muzzammil Yusuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Taufiq Kiemas, Penggagas 4 Pilar Kebangsaan"
(ujm/ega)