"Selamat bertugas. Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Pak Idham. Jadi Kapolri nggak gampang, karena internal saja harus ngurusin 450 ribu orang (personel)," kata Tito di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Selain itu, ada 34 polda, 500 lebih polres, dan 5.000 polsek yang tersebar di seluruh wilayah. Tak hanya itu, ada tugas pokok pemeliharaan kamtibmas sekaligus pelayanan kepada publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito juga berpesan soal penanganan kejahatan-kejahatan konvensional, seperti begal dan illegal logging. Tito mengatakan tugas yang diemban sangat kompleks.
"Penegakan hukum itu nggak gampang di tengah negara yang sangat pluralistik, dan demokrasi yang cenderung bebas. Jadi permasalahan ideologis, politis, pilkada tahun depan 270 daerah itu akan banyak sekali. Lalu permasalahan kejahatan-kejahatan konvensional, seperti perampokan, begal, kekayaan negara, illegal logging, illegal fishing, masalah lingkungan. Kompleks sekali. Saya merasakan tiga tahun tiga bulan merasa cukup berat," tuturnya.
Sebagai Mendagri, Tito juga akan berkoordinasi dengan Idham. Sebab, Mendagri merupakan pembina bagi kepala daerah.
"Ya jadi nanti di situ kan kita mengenal adanya forkompimda. Di mana kepala daerah adalah pimpinannya. Kita harapkan nanti ada kekompakan di tiap-tiap daerah di antara forkompimda. Forum komunikasi pimpinan daerah, ada gubernur, kapolda, ada pangdam, kajati, ketua pengadilan tinggi."
Tito juga mendorong kepala daerah membangun sinergi dengan kepolisian. Tito mengatakan daerah akan aman jika forum komunikasi pimpinan daerah (forkompimda) kompak.
"Dalam konteks di atas sebagai pembina kepala daerah, saya selaku Mendagri tentunya akan mendorong para kepala daerah untuk membangun sinergi yang bagus dengan kepolisian, dengan TNI, Kajati dengan pengadilan tinggi, dengan ketua DPRD. Kalau kompak forkompimda, daerah itu akan aman-aman saja," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini