Subur Diduga Terkait Azahari, Polisi Periksa Keluarganya

Subur Diduga Terkait Azahari, Polisi Periksa Keluarganya

- detikNews
Sabtu, 12 Nov 2005 02:02 WIB
Jakarta - Setelah menggeledah rumah Subur Sugiarto alias Abu Majid (32), polisi ganti memeriksa seluruh anggota keluarganya. Pemeriksaan dilakukan untuk mencari informasi keterlibatan Subur dengan jariangan terorisme.Polisi mendatangi rumah keluarga Subur di Gang Jati Asri, RT 8 RW I Kampung Rowosari, Kel. Wonosari, Mangkang, Semarang. Tiga polisi datang sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (11/11/2005). Mereka menginterogasi ayah Subur, Legimin dan istri Sukini serta dua adik Subur yang bernama Mohamad Sobri dan Novi. Polisi menyita empat buah sangkur dan beberapa buku bacaan.Usai interogasi, Mohamad Sobri menyatakan polisi menanyai keluarga seputar kemungkinan keterlibatan Subur dengan jaringan terorisme. Namun pihaknya mengaku tidak tahu banyak karena memang jarang bertemu."Mereka bicara soal bom di Malang dan menyatakan, barang kali Mas Subur terlibat dengan kelompok Azahari. Ya, kami jawab tidak tahu," kata Sobri.Sebagaimana anggota keluarga lain, Sobri tak begitu percaya kalau kakaknya terlibat dalam kelompok Azahari. Pasalnya, selama ini kakaknya yang berprofesi sebagai bekerja bangunan sering bersamanya dan tidak pernah merantau.Sobri menceritakan kakaknya lulus SMA 8 Semarang. Dia menikah dengan perempuan asal Pati, Jawa Tengah bernama Lastari sejak 1990-an. Dari pernikahan itu, kakanya dikaruniai empat anak."Mas Subur pernah kontrak rumah di Bulustalan, Kota Semarang sebelum akhirnya menempati sebuah rumah di Kompleks Perumahan Kaliwungu Indah, Kendal, setahun lalu. Selama itu, dia bekerja bersama saya," jelasnya.Legimin menambahkan, Rabu (9/11/2005) lalu sudah ada polisi yang datang ke rumahnya. Mereka mencari Subur karena dituduh menggelapkan mobil. "Mereka mengaku sebagai orang yang tertipu," katanya.Lelaki yang bekerja sebagai kuli di Pasar Bulu Semarang ini yakin kalau orang yang mencari anaknya adalah polisi dari kelompok lain (Detasemen Khusus 88). Mereka berlaku agak kasar dan meminta dirinya menunjukkan keberadaan Subur."Saya pasrah saja. Saya tidak tahu benar tidaknya informasi kalau anak saya terkait dengan jaringan teroris," kata Legimin yang mengaku sempat sakit setelah didatangi polisi untuk kali pertamanya.Kedatangan polisi sempat menarik perhatian warga sekitar. Puluhan tetangga langsung berkerumun dan melihat proses interogasi. Mereka bubar setelah polisi meninggalkan lokasi sekitar pukul 23.00 WIB. (gtp/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads