Ponorogo - Sebuah gua di Kampung Kaliwerak Galih, Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo. Jawa Timur, dikabarkan jadi tempat penyembunyian ribuan bom rakitan Azahari. Warga di sekitar kawasan itu pun resah, khawatir bila bom-bom tersebut meledak.Kepanikan warga ini karena simpang-siurnya informasi yang beredar. Sebuah televisi swasta nasional sempat memberitakan bahwa bom rakitan itu berjumlah ribuan buah dan disimpan di sebuah gua. Jumlah yang disebutkan ribuan itu membuat panik warga sekitar hutan yang jaraknya hanya sekitar 1 KM dari pemukiman itu. "Kalau jumlahnya seperti yang disebutkan dalam berita itu meledak saat disisir maka kami akan habis," kata seorang warga, Jumat (11/11/2005). Namun kepolisian mengonfirmasikan yang diduga disembunyikan hanyalah tiga pucuk senjata dan beberapa bom rakitan. Polisi sudah melakukan pencarian tempat penyembunyian tersebut namun belum membuahkan hasil. Pencarian akan dilanjutkan Sabtu (12/11/2005).Upaya pencarian ini didasarkan pada 'nyanyian' Nur Kosim, bekas anggota jaringan Azahari di Jatim. Kepada polisi dia mengaku selama menjadi anggota dia bertanggung jawab dalam bidang logistik sehingga mengetahui tempat menyembunyikan senjata dan bom rakitan milik Azahari di Ponorogo.Sejak bulan April lalu Kosim meringkuk di Lapas Madiun dalam kasus penggelapan sepeda motor. Dia mengaku telah lama keluar dari kelompok teror dengan alasan idak cocok dengan pilihan perjuangan Azahari cs. Namun ketika dimintai keterangan polisi dua pekan lalu, dia mengaku mengetahui tempat penyimpanan persenjataan milik kelompok tersebut.Dia menyebut sebuah tempat di Ponorogo. Akhirnya, Jumat (11/11/2005) siang, dia harus rela digelandang oleh polisi untuk menunjukkan tempat tersebut. Sekitar sepuluh polisi berpakaian preman menjemputnya dari Lapas dan selanjutnya dia dibawa ke lokasi yang pernah disebutkannya.Lokasi itu ternyata adalah sebuah bukit dengan hutan cukup lebat di Kampung Kaliwerak Galih, Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo. Di tempat itulah, menurut Kosim, kelompok Azahari menyimpan sedikitnya tiga pucuk senjata api laras panjang dan beberapa bom rakitan.Polisi langsung menyisir lokasi tersebut, namun hingga petang belum ada tanda-tanda keberadaan senjata maupun bom rakitan yang disebutkan oleh Kosim. Namun kepada polisi Kosim tetap yakin bahwa di tempat itulah kelompok Azahari menyimpan benda-benda berbahaya tersebut.Karena kondisi gelap di hutan tersebut, polisi memutuskan untuk menghentikan penyisiran. Pencarian akan kembali dilakukan besok pagi. "Untuk sementara kita istirahat dulu dan penyisiran akan di lanjutkan besok," ujar Kapolwil Madiun, Kombes (Pol) Ondang Sutarsa.Saat ini lokasi dijaga ketat oleh Pasukan Gegana dari Brimob Komi C Madiun. Menurut informasi, dalam pencarian Sabtu besok akan dilibatkan tim dari Polda Jatim dan Mabes Polri.Kosim malam ini kembali dibawa ke Madiun, namun belum didapat kepastian apakah dia kembali dimasukkan ke Lapas atau diinapkan di tempat lain oleh polisi. Namun sumber di kepolisian Madiun memastikan Kosim akan kembali dibawa ke lokasi untuk menunjukkan tempat penyembunyian senjata dan bom itu.
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini