Kejutan-kejutan dari Dakwaan Wawan

Round-Up

Kejutan-kejutan dari Dakwaan Wawan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 01 Nov 2019 06:56 WIB
Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan duduk di kursi terdakwa (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Wawan terancam lebih lama berada di balik jeruji. Musababnya, pemilik nama lengkap Tubagus Chaeri Wardana kembali berurusan dengan KPK.

Kasus yang menjerat Wawan kali ini tidak main-main. KPK menjatuhkan dakwaan pada Wawan atas dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan yang merugikan keuangan negara hingga Rp 94,3 miliar.

Proyek yang diduga dikorupsi itu dianggarkan oleh 2 daerah yaitu Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Menariknya, saat peristiwa korupsi itu diduga dilakukan Banten dipimpin kakak Wawan yaitu Ratu Atut Chosiyah, sedangkan Tangsel dinakhodai istrinya yang tak lain adalah Airin Rachmi Diany.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdakwa telah melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi," ucap jaksa KPK mengawali pembacaan surat dakwaan terhadap Wawan dalam persidangan, Kamis (31/10/2019).

Selain itu Wawan juga diduga telah mengambil keuntungan mencapai Rp 1,8 triliun lebih dari proyek-proyek yang didapatkannya di Banten maupun Tangsel. Bahkan, jaksa juga mendakwa Wawan melakukan pencucian uang dari tahun 2005 hingga 2019 yang nilainya mencapai Rp 500 miliar lebih.

Wawan yang duduk di kursi pesakitan tampak menyimak pembacaan surat dakwaan jaksa tersebut hingga tuntas. Selepas sidang, Wawan akan menyampaikan nota keberatan atau eksepsi.

Di sisi lain Wawan bukanlah orang asing bagi KPK. Pada Maret 2014, Wawan juga didakwa KPK dengan dugaan memberikan Rp 1 miliar pada Akil Mochtar sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) saat itu. Uang itu diberikan Wawan agar permohonan keberatan pasangan calon dan wakil calon bupati Lebak, Banten, Amir Hamzah-Kasmin, dilakukan pemungutan suara ulang dikabulkan oleh MK.
Selain itu jaksa KPK mendakwa Wawan memberi uang Rp 7,5 miliar kepada Akil. Uang ini untuk mengamankan kemenangan pasangan Atut Chosiyah-Rano Karno pada Pemilihan Gubernur Banten tahun 2011 yang digugat ke MK.

Atas kasus itu Wawan divonis 5 tahun penjara dan baru pada 25 Februari 2015 vonis Wawan diperberat Mahkamah Agung (MA) menjadi 7 tahun. Semenjak itulah Wawan menghuni Lapas Sukamiskin. Meski dibalik penjara, Wawan tak jera. Pada tahun 2018, dia diduga menyuap Kalapas Sukamiskin saat itu demi mendapatkan berbagai fasilitas di penjara. Kasus ini masih dalam tahap penyidikan di KPK.

Kembali lagi pada dakwaan yang baru dibacakan KPK terhadap Wawan. Apa saja kejutan-kejutan yang muncul?



Nilai Pencucian Uang Fantastis

Wawan diduga KPK bermain mata dengan Ratu Atut agar mendapatkan bermacam proyek. Wawan sebagai kontraktor tercatat mengendalikan 4 perusahaan, yaitu PT Bali Pasific Pragama (BPP), PT Buana Wardana Utama (BWU), PT Putra Perdana Jaya (PPJ), dan PT Citraputra Mandiri Internusa (CMI). Tiap perusahaan itu dipimpin oleh orang yang berbeda-beda yang ditunjuk oleh Wawan.

Wawan diduga melakukan korupsi terkait pengadaan alat kedokteran Rumah Sakit Rujukan Provinsi Banten pada Dinas Kesehatan Provinsi Banten APBD 2012, pengadaan tanah pada Biro Umum dan Perlengkapan Setda Pemprov Banten, proyek Alat Kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBD-P 2012, serta proyek pembangunan RSUD Tangerang Selatan dan sejumlah puskesmas di Tangerang Selatan tahun 2010-2012.

Keuntungan dari Proyek di Banten

Wawan diduga mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek yang dimiliki atau dikuasainya di beberapa SKPD Banten dalam kurun 2005-2012. Total keuntungannya sekitar Rp 1.724.477.456.000.

Selain itu, jaksa menyebut Wawan mendapatkan untung dari 10 paket pengadaan alat kesehatan rumah sakit rujukan Pemprov Banten sekitar Rp 39.470.124.416 dan 4 paket pengadaan alat kesehatan rumah sakit rujukan Pemprov Banten sebesar Rp 10.613.349.510.

Wawan rupanya juga mendapatkan keuntungan dari proyek pengadaan tanah di Pemprov Banten. Dia diduga memperoleh keuntungan sekitar Rp 109.061.902.000.
Keuntungan dari Proyek di Tangsel

Wawan diduga mendapatkan proyek pengadaan alat kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Dia diduga mendapatkan keuntungan sekitar Rp 7.941.630.033.

Dari keseluruhannya, Wawan diduga mendapatkan keuntungan lebih dari Rp 1,8 triliun. Lalu dari dakwaan KPK tercatat pencucian uang yang dilakukan Wawan mencapai Rp 500 miliar lebih.



Bagi-bagi Mobil ke Selebritas

Dalam pencucian uang, Wawan diduga jaksa turut membelikan para pesohor cantik mobil mewah. Setidaknya tercatat ada 5 selebritas yang tercantum dalam dakwaan. Berikut rinciannya:

1. Jennifer Dunn

Pada tanggal 6 Juli 2013, Wawan membeli 1 unit mobil merk Toyota Vellfire Z 2.4 AT tahun 2013 warna putih. Wawan membeli mobil itu dari dealer di Pecenongan, Jakarta Pusat. Mobil itu dibayar secara tunai dengan bilyet giro sebesar Rp 910 juta dan diatasnamakan Jennifer Dunn.
Kejutan-kejutan dari Dakwaan WawanCathrine Wilson (Foto: Palevi/detikcom)


2. Cathrine Wilson

Pada 17 Januari 2009, Wawan membeli 2 mobil, yaitu Nissan Elgrand 2.5 WD tahun 2008 warna abu muda metalik dengan nomor polisi B 1387 SKB dan Mercedes-Benz R280 warna hitam dengan nomor polisi B 888 VC. Jaksa menyebut mobil Nissan Elgrand seharga Rp 650 juta, sedangkan Mercedes-Benz seharga Rp 1,2 miliar. Mobil Nissan Elgrand itu lantas dibaliknamakan ke Cathrine Wilson dan Selvia sebagai kakak Cathrine Wilson.

3. Rebecca Reijman

Kejutan-kejutan dari Dakwaan WawanRebecca Reijman (Foto: Noel/detikcom)


Pada Januari 2012, Wawan membeli Honda CRV seharga Rp 383 juta. Mobil itu diberikan Wawan ke penyanyi bernama Rebecca Soejatie Reijman.

Namun pada sekitar bulan April 2013, Rebecca Soejatie menjual mobil CRV tersebut kepada Asep Buntoro sebesar Rp 258 juta. Selanjutnya uang penjualan mobil tersebut disita KPK.

4. Reny Yuliana

Reny Yuliana disebut mendapatkan mobil dari Wawan yaitu Mercedes-Benz tipe C200 K AT. Mobil itu awalnya dibeli Wawan seharga Rp 575 juta untuk Agus Puji Raharjo, yang saat itu tercatat sebagai anggota DPRD Banten. Namun Agus Puji Rahardjo mengembalikan mobil tersebut kepada Wawan.

Setelah itu, Wawan memberikan mobil itu ke Reny. Lantas Reny menjual mobil itu melalui Said Abdullah M Nahdi sebesar Rp 284 juta. Saat ini uang hasil penjualan disita oleh KPK.

5. Aima Diaz

Aima Mawaddah Warahmah atau dikenal dengan Aima Diaz. Dia merupakan aktris sinetron yang diduga mendapatkan 1 unit mobil
BMW 320i AT E90 CKD dari Wawan. Namun pada sekitar bulan Oktober 2013, Aima menjual mobil itu dan uang hasil penjualannya kini telah disita KPK.



Siasat Beli Tanah Dapat Untung Melimpah

Sebagai pebisnis Wawan tentu terbiasa melihat celah untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan, dalam proses pengadaan tanah di Sekretariat Daerah (Setda) Banten, Wawan bisa mendapatkan untung yang jauh dari model yang dikeluarkan

Tercatata dalam dakwaan KPK, pengadaan tanah itu dilakukan untuk pembangunan Sport Center. Wawan terlebih dahulu membeli tanah dari masyarakat yang kemudian dijual atau dibebaskan untuk pengadaan lahan atau tanah di Provinsi Banten.
Setelahnya Wawan meminta Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Provinsi Banten untuk mengusulkan agar tanah-tanah yang dimilikinya untuk diajukan anggaran pengadaan tanah melalui Biro Umum dan Perlengkapan Provinsi Banten ke DPRD. Salah satu pengadaan tanah itu disebut jaksa untuk pembangunan Sport Center yang terletak di Desa Kemanisan, Kota Serang seluas 561.300 M2. Wawan membeli tanah itu seharga Rp 35 miliar, lalu dijual ke Pemprov Banten seharga Rp 144.061.902.000.

"Sehingga terdakwa mendapatkan keuntungan dari proyek pengadaan tanah tersebut sampai Rp 109.061.902.000 atau sekitar itu," sebut jaksa.



Beli Apartemen di Australia, Kantongi Duit Sewa

Jaksa KPK mendeteksi pembelian tanah dan bangunan yang dilakukan Wawan tidak hanya di dalam negeri. Ada 3 tanah dan bangunan yang dibeli Wawan di Australia. Berikut rinciannya:

1. Apartemen di Melbourne

Jaksa menyebut Wawan membeli 1 apartemen di Lot 1105 on Plan of Subdivision 640463M Australia yang dikenal dengan alamat Unit 1105 50 Albert Road South Melbourne VIC 3205. Pembelian itu disebut terjadi pada 9 Agustus 2011.

"Sebagaimana contract of sale apartment fifty Albert Apartment Lot nomor 1105 Car Park Lot nomor 7C8 tanggal 9 Agustus 2011 sebesar AUD 807.500," kata jaksa.

Apartemen itu lantas disewakan Wawan. Setiap bulannya Wawan mendapatkan pemasukan dari menyewakan apartemen itu.
2. Tanah dan bangunan di Perth

Jaksa menyebut Wawan membeli 1 bidang tanah dan bangunan di 25 Hobbs Avenue, Dalkeith, Perth, Western Australia. Pembelian itu dilakukan pada 23 Maret 2012 sebesar AUD 2.250.00.

3. Tanah dan Bangunan di Monterey Close Kew

Pada 17 April 2013, Wawan membeli 1 bidang tanah dan bangunan di alamat 1 Monterey Close Kew VIC 3101. Pembelian itu sebesar AUD 3.725.000.

Namun pada 12 Juni 2015, Wawan menjual asetnya itu dengan harga AUD 3.750.000. Jaksa menyebut sebagian hasil penjualan tersebut berhasil dibekukan oleh pemerintah Australia berdasarkan permintaan Mutual Legal Assistance (MLA) dari KPK sehingga per tanggal 10 Juli 2019 tersimpan oleh Official Trustee sebesar AUD 814.314,24.



Bayari Keluarga Maju Pilkada

Selain untuk keperluan pembelian aset, Wawan juga menggunakan uang yang diduga merupakan hasil korupsi untuk kepentingan orang-orang sekitarnya. Jaksa KPK menyebut Wawan memberikan uang untuk keperluan pilkada bagi istri dan kakaknya.

Berikut rinciannya:
- Membiayai keperluan istrinya, Airin Rachmi Diany, untuk Pilkada Tangerang Selatan sebesar Rp 2,9 miliar;
- Membiayai keperluan kakaknya, Ratu Atut Chosiyah, untuk Pilkada Banten sebesar Rp 3.828.532.762;
- Membiayai keperluan kakaknya, Ratu Tatu Chasanah, untuk Pilkada Serang sebesar Rp 4.540.108.000.
Kejutan-kejutan dari Dakwaan WawanTumpukan berkas yang dibawa KPK dalam persidangan Wawan (Foto: Ari Saputra/detikcom)


Pembiayaan itu disebut jaksa untuk kepentingan Airin saat mencalonkan diri menjadi Wali Kota Tangerang Selatan, sedangkan keperluan Ratu Atut saat ingin menjadi Gubernur Banten. Sementara itu keperluan Ratu Tatu saat mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Serang.



Mobil Mewah Lamborghini hingga Ferrari

Jaksa KPK mendakwa Wawan melakukan pencucian uang, termasuk membelanjakannya untuk mobil-mobil mewah.

Perbuatan Wawan itu dibagi jaksa menjadi 2 termin waktu yaitu Oktober 2010-September 2019 dan Oktober 2005-Oktober 2010. Berikut rinciannya:

Perbuatan pada Oktober 2010-September 2019 dengan membeli:

- 1 unit BMW X1 tahun 2010 B 412 ANA
- 1 unit Toyota Innova tahun 2011 B 1514 NFX
- 1 unit Honda CRV tahun 2011 B 287 SON
- 1 unit Toyota Innova 2011 B 1786 NFX
- 1 unit Toyota Land Cruiser tahun 2011 B 888 TCW
- 1 unit Mitsubishi Pajero tahun 2011 B 44 SYE diganti menjadi B 8341 CW
- 1 unit Toyota Innova tahun 2011 B 1088 BOH
- 1 unit Mitsubishi Pajero tahun 2011 B 1709 SJE
- 1 unit Mitsubishi Pajero tahun 2011 B 2704 MT
- 1 unit Rolls Royce Ghost tahun 2011 B 888 CHW
- 1 unit Ferrari California tahun 2011 B 888 GEF
- 1 unit Lamborghini Aventador tahun 2011
- 1 unit Bentley Continental Flying Spurs tahun 2012 B 888 GIF
- 1 unit Ferrari 458 Spider tahun 2012
- 1 unit Harley Davidson VRSCDX tahun 2012 B 3484 NWW
- 1 unit Honda CRV B 1413 SJF
- 1 unit Lexus LS460L tahun 2012 B 888 ARD
- 1 unit Toyota Innova tahun 2012 B 159 AKI
- 1 unit Toyota Innova tahun 2012 B 1030 SZR
- 1 unit Honda CRV tahun 2012 B 1981 SJF
- 1 unit Honda CRV tahun 2012 B 1983 SJF
- 1 unit Mitsubishi Pajero Sport tahun 2012 B 153 LEE
- 1 unit Honda Freed tahun 2012 B 1721 SZR
- 15 unit Truk Hino
- 1 unit Honda CRV tahun 2012 B 710 MED
- 1 unit Honda CRV tahun 2012 B 525 HAR
- 1 unit Toyota Vellfire tahun 2013 B 1476 SRS
- 1 unit Toyota Vellfire tahun 2013 B 1490 SRS
- 1 unit Toyota Innova tahun 2013 B 1012 WKC
- 1 unit Mitsubishi Pajero Sport tahun 2012 B 1716 SJI
- 1 unit Toyota Fortuner tahun 2013 B 1508 SJI
- 1 unit Toyota Innova tahun 2013 B 1522 LEE
- 1 unit Nissan GT-R tahun 2012 B 888 GAW
- 1 unit Toyota Vellfire tahun 2013 B 510 JDC
- 1 unit Lamborghini Aventador LP 720 Roadster Anniversary Edition
Kejutan-kejutan dari Dakwaan WawanWawan berbincang dengan kuasa hukumnya sebelum sidang (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Perbuatan pada Oktober 2005-September 2010 dengan membeli:

- 1 unit Toyota Innova Type E B 8406 VX
- 1 unit Nissan Terrano Spirit S3 M B 789 DL
- 1 unit Land Rover Range Rover 4.2 L Sport B 5 OJ
- 1 unit mobil Honda CRV B 186 RL
- 1 unit Honda CRV B 8998 VC
- 1 unit Isuzu Panther B 1277 LP
- 1 unit Isuzu Panther B 1312 LS
- 1 unit Isuzu Panther B 1345 LS
- 1 unit Isuzu Panther B 1806 LS
- 1 unit Isuzu Panther B 1613 LT
- 1 unit Isuzu Panther B 1862 LO
- 1 unit Isuzu Panther B 1730 LP
- 1 unit Mini Cooper B 888 YV (B 1621 TO)
- 1 unit Mini Cooper B 888 PZ
- 1 unit Mini Cooper B 1609 TO
- 1 unit Mini Cooper B 888 US
- 1 unit Harrier B 1743 NG
- 6 unit Dump Truck Hino
- 1 unit Honda CR-V RE1 B 1179 NJA
- 1 unit Honda CR-V REI B 1225 VJA
- 1 unit Nissan Elegrand 2.5 WD B 1387 SKB
- 1 unit Mercedes Benz R280 B 888 VC
- 1 unit Mercedes Benz E 300 ELG CKD B 4 FIS
- 1 unit Mercedes Benz C200 K AT B 1996 SAB
- 1 unit Mercedes Benz E300 AT B 744 ENG
- 1 unit Toyota Innova B 1699 NF
- 1 unit Toyota Innova G AT B 1004 SFY
- 1 unit Toyota Vellfire 2.4 AT B 888 VO
- 1 unit Suzuki APV DLX B 1528 SFX
- 1 unit Toyota Innova G AT B 1795 NFM
- 1 unit Toyota Alphard 2.4 2WD A/T B 4 GRA
- 1 unit Toyota Innova Innova G 2.0 A/T B 1103 NFR

Halaman 2 dari 7
(dhn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads