"Puting beliung mengakibatkan tidak hanya korban, tetapi kerusakan. Data BNPB hingga akhir Oktober 2019 mencatat 16 jiwa meninggal dunia dan 2 lain hilang, sedangkan 177 jiwa mengalami luka-luka," ujar Agus di kantor BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).
Agus mengatakan angin puting beliung yang melanda selama 10 bulan terakhir ini terjadi mencapai 964 kali. Puluhan ribu rumah rusak diterjang angin kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Agus meminta masyarakat dapat mengenali tanda-tanda akan terjadinya fenomena puting beliung. Tanda-tandanya, kata dia, seperti udara panas pada malam hingga pagi, terlihat pertumbuhan awan kumulus, serta hembusan udara dingin.
"Pada awan tadi, pada pagi hari tampak di antara awan, jenis awan lain yang terbatas tepi dan sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol. Lalu awan kumulus akan berubah warna secara cepat," pungkasnya.
Simak juga video "Puting Beliung Porak-porandakan Polman, 4 Rumah Rusak" :
(fas/idn)











































