Jokowi Singgung Anggaran Kesehatan: Rp 132 Ribu Miliar Biar Kelihatan Besar

Jokowi Singgung Anggaran Kesehatan: Rp 132 Ribu Miliar Biar Kelihatan Besar

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Kamis, 31 Okt 2019 17:55 WIB
Jokowi (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar unggul. Jokowi menyinggung soal anggaran di bidang kesehatan yang disebutnya sangat besar.

"Kunci utama dari lompatan yang ingin kita raih adalah tetap ada pada sumber daya manusia. Pembangunan SDM. Apalagi bonus demografi kita saat ini antara 2015-2035 adalah benar-benar harus menjadi fokus dan konsentrasi kita," kata Jokowi di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).


Jokowi mengatakan pembangunan SDM adalah hal prioritas yang harus dikerjakan secara sinergis antarkementerian yang ada. Jokowi menyinggung anggaran yang berlimpah, termasuk anggaran di bidang kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat anggaran di sini anggaran yang berlimpah, tapi saya lihat belum fokus pada titik yang ingin kita capai. Sebagai contoh di bidang kesehatan. Anggarannya seingat saya total Rp 132 ribu miliar. Biar kelihatan besar, Rp 132 ribu miliar, Rp 132 triliun, ini gede banget. Tetapi, biasanya di kementerian itu disebar ke semua. Ini tidak fokus," ucap Jokowi.

Jokowi meminta anggaran yang besar itu dikonsentrasikan ke hal-hal yang bisa berdampak langsung kepada rakyat demi pembangunan SDM yang unggul. Jokowi berbicara soal ketercukupan gizi dan pencegahan penyakit.


"Tolong betul-betul dikonsentrasikan, fokus pada urusan yang namanya ketercukupan asupan gizi, makanan tambahan, yang berkaitan dengan pola hidup sehat, pencegahan penyakit itu betul-betul jadi sebuah area yang harus kita kerjakan," sebut Jokowi.

"Tapi ini juga bukan hanya tugas Menkes saja, tapi juga tugas Mendikbud melalui kurikulum di pendidikan, juga di Menteri PPPA, juga di Mensos dan kementerian-kementerian lain," kata Jokowi.



Jokowi lalu berbicara soal pemberantasan narkotika dan rehabilitasi. Jika narkotika masih marak, Jokowi menyebut pembangunan SDM bakal tetap sulit.

"Demikian pula, kedua berkaitan dengan pemberantasan narkotika beserta rehabilitasinya. Karena apapun SDM, kalau belum bisa menyelesaian urusan ini akan sulit. Nanti akan berkaitan dengan kriminalitas, kenakalan remaja," jelas Jokowi.


Lebih jauh Jokowi meminta pendidikan etika hingga budi pekerti diperhatikan. Jokowi mengingatkan Muhadjir Effendy sebagai Menko PMK bahwa tugas-tugas ke depan tidak akan mudah.

"Saya juga minta agar yang namanya pendidikan etika, budi pekerti, pendidikan kebencanaan, pendidikan politik terutama ideologi Pancasila harus terus dilakukan sinergis lintas kementerian. Oleh karena itu, tugas Menko PMK saat ini bukan tugas yang ringan, tapi sangat berat dan strategis," jelas Jokowi.

"Dan saya ingin memberi tekanan pada pengembangan SDM yang siap bekerja, siap berwirausaha, siap berkarya, sehingga ini harus dilakukan secara sinergis antara Kemendikbud dengan Kemenag, juga dikoordinasikan dengan kedinasan di kementerian-kementerian sektoral," dia menambahkan.
Halaman 2 dari 2
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads