Hangat Dingin Hubungan Prabowo-Amerika Serikat

ADVERTISEMENT

Hangat Dingin Hubungan Prabowo-Amerika Serikat

Pasti Liberti Mappapa, Rakhmad NP - detikNews
Kamis, 31 Okt 2019 05:24 WIB
Prabowo Subianto (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Masa lalu tampaknya masih setia menggelayuti Prabowo Subianto. Kini setelah Presiden Joko Widodo yang juga mantan rivalnya dalam dua kali pemilihan presiden menunjuknya sebagai Menteri Pertahanan, kabar pelarangannya masuk Amerika Serikat kembali mencuat.

Pelarangan itu dihubungkan dengan rekam jejak Prabowo saat memimpin satuan elite di akhir rezim Orde Baru dua dasawarsa lalu. Dia dianggap bertanggung jawab atas penghilangan paksa sejumlah aktivis mahasiswa pada 1997-1998, sampai kini beberapa aktivis tersebut belum juga kembali.

Akibatnya, Prabowo yang waktu itu menyandang tiga bintang di pundak mendapat sanksi berat. Dia dicopot dari jabatannya sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) lewat sidang Dewan Kehormatan Perwira yang digelar pada 1998.



Dua tahun setelah diberhentikan dari militer, Prabowo berencana menuju Amerika Serikat menghadiri wisuda anaknya, Regowo Hediprasetyo atau Didit. Namun saat itu mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tersebut ditolak.

Tidak jelas alasan Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo pada waktu itu. Namun, laporan New York Times pada Maret 2014 menyebut Washington sempat menjauhkan diri dari para pendukung Soeharto pasca jatuhnya rezim Orde Baru.


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT