Penjelasan Tak Jelas soal Pembentukan Badan Parekraf

Menparekraf Wishnutama (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Jakarta - Pemerintah membentuk Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) meski sudah ada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Apa sih tujuan pembentukan badan tersebut? Sejauh ini, penjelasan dari pemerintah masih tak jelas.

Pembentukan Baparekraf itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dalam Pasal 1 disebutkan Baparekraf adalah lembaga nonpemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Baparekraf itu dipimpin seorang kepala.

"Kepala dijabat oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," demikian bunyi Pasal 6 yang dikutip detikcom, Rabu (30/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sekitar 14 fungsi yang diselenggarakan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, daftarnya bisa dilihat di sini. Menparekraf Wishnutama meminta publik tak sepotong-potong dalam memahami pembentukan Baparekraf yang namanya amat mirip Kemenparekraf.

"Tetap ada kan masing-masing. Tidak ada yang berubah. Bahkan saya pikir dengan koordinasi ini justru apa yang dilakukan Bekraf akan bisa terekspos di masing-masing daerah, kota kecil," ujar Wishnutama di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).

Tama, sapaan akrab Wishnutama, mengatakan keberadaan ekonomi kreatif juga diperlukan di daerah pedesaan. Namun penjelasan Tama tidak komprehensif, tak ada penjelasan maksud jelas dari pembentukan badan ini.

"Ekonomi kreatif itu kita harapkan bukan hanya di kota besar, yang merasakan di kota kecil, desa bisa merasakan ekonomi kreatif tersebut. Jadi jangan dilihat sepotong-sepotong," ujar Tama yang lewat Perpres ditunjuk sebagai Kepala Baparekraf.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga memberikan penjelasan mirip-mirip dengan Tama.

Dalam penjelasannya, Moeldoko menganalogikan tentang KSP.

"Kan pejabatnya satu, Pak Wishnutama. Seperti manajemen talenta ingin membuat badan, akhirnya ditarik ke KSP. Nanti yang mungkin membawahi salah satu deputi," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Moeldoko menjelaskan alur koordinasi Baparekraf dengan Kemenparekraf. Jika Baparekraf dipisah, membutuhkan biaya lebih tinggi.

"Ini sama seperti Menteri Pariwisata dan badan, tapi unsur di bawahnya kalau itu umpamanya badan ditarik sendiri, butuh infrastruktur sendiri, tapi kalau langsung di bawah menteri, menteri sebagai ketua badan, tapi di bawahnya deputi," katanya.

Meski demikian, belum jelas benar alasan mengapa perlu ada suatu badan dengan nama yang persis sama dengan kementerian.