Pemprov Sulsel Bakal Hibahkan Ambulans Laut ke Pemkab

Pemprov Sulsel Bakal Hibahkan Ambulans Laut ke Pemkab

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 30 Okt 2019 18:00 WIB
Ilustrasi Kepulauan Selayar (Afif Farhan/detikcom)
Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menghibahkan kapal yang difungsikan sebagai ambulans laut untuk wilayah kepulauan. Namun ada syarat yang harus dipenuhi pemerintah kabupaten penerima ambulans tersebut.

"Satu syaratnya, harus ada SDM yang mumpuni yang mengelola ambulans laut itu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Bachtiar Baso di kantornya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (30/10/2019).

Syarat berikutnya, Pemkab penerima harus menyiapkan anggaran sendiri untuk bahan bakar kapal, gaji nakhoda kapal, dan biaya perawatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian kapal ini harus ada nanti tempat landing-nya, dibikinkan garasi baik-baik, supaya kalau hujan tidak dihujani. Jadi kalau mau dibersihkan bawahnya ada alatnya, diangkat naik, jadi bawahnya harus dibersihkan, karena kalau tidak dibersihkan kan (menimbulkan) karang dan bisa berkarat cepat itu kapal," terangnya.

Saat ini Pemprov Sulsel memesan 5 kapal ambulans laut yang akan dihibahkan ke sejumlah wilayah kepulauan seperti Kabupaten Selayar, Kota Makassar, untuk wilayah pulau 9, Kabupaten Sinjai, dan Kabupaten Luwu Timur untuk dioperasikan di kawasan Danau Matano, Kecamatan Nuha. Anggaran untuk ambulans laut ini telah dikucurkan sebesar Rp 6.426.000.000 yang bersumber dari APBD 2019.


"Pak Gub bilang, jangan kasihkan (ambulans laut ke pemda) Pak Kadis, kalau dia tidak memenuhi syarat, jangan kasih, parkir saja, pinjam parkir di pantai di sana di luar," ujar Bachtiar.


Belajar dari Insiden Ambulans Laut Tenggelam di Pangkep

Pemprov Sulsel pada Februari lalu memberikan ambulans laut senilai Rp 1,8 M ke Kabupaten Pangkajene, Kepulauan (Pangkep). Namun ambulans laut itu diketahui tenggelam karena diparkir ditempat yang tidak terawat.

Bachtiar mengungkapkan, penyebab ambulans laut itu tenggelam karena diparkir di bawah jembatan yang sungainya dangkal. Akibatnya, saat air laut surut ambulans laut itu miring karena tidak ada air, dan saat air laut pasang air masuk ke dalam badan kapal yang miring.

"Dan memang tidak boleh diikat di bawah jembatan begitu karena dangkal airnya, tidak terawat. Dan miring, kan itu kapal kapan airnya surut tenggelam di bawah," paparnya.


Belajar dari kasus ambulans yang tenggelam di Pangkep, Pemprov Sulsel, menilai harus ada SDM yang mumpuni yang merawat ambulans tersebut nantinya.

"Ambulance laut ini (yang tenggelam di Pangkep) tidak ada SDM yang mumpuni yang kelola itu kapal, itu harus orang Syahbandar, harus. Bagaimana caranya kalau pegawai dinas kesehatan yang kelola, dia tidak tahu, harus orang-orang yang tahu tentang kapal, apalagi ini fiber," jelasnya.

Sementara itu, Pemprov Sulsel juga telah mendatangkan teknisi khusus untuk membenahi ambulans yang tenggelam di Pangkep.

"Paling lambat besok kami akan minta izin dengan Bupati Pangkep dan petunjuk Pak Gubernur saya sudah minta agar supaya ambulans itu naik dok dulu," tuturnya.

"Setelah dibunyikan tidak langsung kita kasih Pangkep, saya minta dulu Pangkep bersedia (mematuhi) persyaratan, tidak boleh ada lagi kejadian seperti ini," lanjutnya.



Simak juga video "Whuzz! Mobil Sport Dijadikan Ambulans di Dubai":

[Gambas:Video 20detik]

(nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads