Ikut Temui Dubes China Kemarin, Mengapa KSAD Tak Sambut Prabowo di Mabes TNI?

Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (Jefrie/detikcom)

Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengunjungi Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, pagi tadi. Kedatangan Prabowo disambut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Dua Kepala Staf turut mendampingi Panglima TNI yakni Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa diwakili Wakil KSAD Letjen TNI Tatang Sulaiman.

Soal ketidakhadiran Jenderal Andika Perkasa, pihak TNI AD memberi penjelasan. Kadispen TNI AD Brigjen Candra Wijaya mengatakan KSAD sedang melakukan kunjungan kerja ke Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana, Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau sedang kunker ke Kodam IX. Sudah direncanakan lama untuk menutup TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa). Besok baru kembali," kata Candra saat dimintai konfirmasi, Rabu (30/10/2019).

TMMD merupakan program prajurit TNI masuk ke dalam desa dengan tujuan pembangunan sarana dan prasarana vital untuk masyarakat. Beragam program yang dilakukan dalam TMMD di antaranya pembangunan jalan raya, perbaikan rumah masyarakat yang rusak, normalisasi sungai, hingga pembangunan rumah ibadah masjid.

Menhan Prabowo Subianto saat mengunjungi Mabes TNI. (Dok. Kemenhan)

Pada Selasa (29/10) kemarin, Andika sempat mendampingi Prabowo salah satunya saat menerima Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian.

"Didampingi KASAD Jend. TNI. Andika Perkasa saya menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia Yang Mulia Xiao Qian di Kantor Kementerian Pertahanan Republik Indonesia," tulis Prabowo di Twitter, Rabu (30/10/2019).

Ikut Temui Dubes China, Mengapa KSAD Tak Sambut Prabowo di Mabes TNI?

Andika ikut mendampingi Prabowo saat bertemu dengan Dubes China pada Selasa (29/10) kemarin. (Facebook Prabowo)

Prabowo tidak menyebut kapan agenda berlangsung. Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Dubes China membahas soal kedaulatan kedua negara.

"Kami sepakat bahwa kedaulatan antar dua negara adalah hal yang utama, selain itu stabilitas dari sebuah negara dapat diukur jika rakyatnya merasa aman dan tidak hidup dalam ancaman, baik dari dalam maupun dari luar. Kita harus berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa mana pun," ungkapnya.

"Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak," sambung Prabowo.

Halaman 2 dari 2

(jbr/imk)