Rencana Anggaran Lem Aibon Rp 82 M, Gerindra DKI: DPRD Harus Cermat

Rencana Anggaran Lem Aibon Rp 82 M, Gerindra DKI: DPRD Harus Cermat

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 30 Okt 2019 15:15 WIB
Syarif (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta sempat memasukkan anggaran lem Aibon dalam rencana Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 senilai Rp 82 miliar. Partai Gerindra meminta anggota DPRD DKI Jakarta cermat mengawasi anggaran.

"Iya, dong (DPRD harus cermat), uang berapa pun anggaran, (DPRD) harus cermat, dan anggaran tepat sasaran," ucap Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif saat dihubungi, Rabu (30/10/2019).


DPRD memiliki fungsi penyusunan anggaran sehingga, bagi Syarif, pasti ada usulan anggaran yang harus dikritik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang bersifat sementara. Di situlah fungsinya penganggaran DPRD untuk kritis. Tidak ada yang luar biasa cuma memang kecermatan, dan ketelitian yang input itu," ucap Syarif.

Menurut Syarif, jadi hal yang wajar jika ada perubahan anggaran untuk lem buat alat tulis kantor sebesar Rp 22 miliar. DPRD harus membahas perubahan itu agar menjadi anggaran pasti.

"Itulah namanya PPAS. Bisa dilakukan pendalaman pembahasan supaya menjadi yang fix berapa. Wajar saja. Dilakukan pengurangan juga harus kajian lagi dong," ucap Syarif.


Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyebut rencana anggaran Rp 82 miliar untuk lem Aibon bukan salah ketik. Anggaran itu merupakan anggaran sementara untuk kemudian diubah setelah mendapat rencana anggaran dari pihak sekolah.

"Terbentur waktu (saat penganggaran), kemudian Sudin (pendidikan tingkat kota dan kabupaten) susun anggaran sementara dengan harapan, saat sekolah selesai susun anggaran sekolah, ada 17 ribu komponen sekolah yang tertampung di 23 rekening itu detail sekali. Saat sekolah sudah selesai detail. Kemudian komponen atau rekening yang sudah disusun Sudin nanti akan disesuaikan komponen yang sudah disusun sekolah," ucap Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta.


Anggaran yang tertulis dalam lem Aibon merupakan anggaran alat kelengkapan kantor Biaya Operasional Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat. Ada perubahan angka setelah dilakukan penyesuaian.

"Saat lihat kembali secara detail, anggaran yang disusun oleh seluruh sekolah wilayah Jakarta Barat 1 diusulkan hanya Rp 175 miliar dalam jangka waktu satu tahun. Terdiri dari 23 rekening," ucap Syaefuloh.

"Alat laboratorium yang (sebelumnya ditulis) sekitar Rp 132 miliar, hanya Rp 1,3 miliar saja. ATK, di situ ada Aibon disampaikan Rp 82 miliar, ATK itu seluruh sekolah hanya Rp 22 miliar," sambungnya.




Bukan Salah Input, Disdik DKI Akui Anggaran Lem Aibon Cuma Sementara:

[Gambas:Video 20detik]



(aik/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads