Hendrar meyakini dengan adanya Sipenjalu akan memudahkan Pemkot Semarang dalam melakukan pemetaan penerangan jalan umum yang sudah ada. Bukan hanya itu, sistem yang dibangun oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Semarang ini dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan permohonan penerangan jalan umum di wilayahnya secara online.
"Terkait penerangan jalan umum, data menjadi sebuah hal yang penting untuk bisa disajikan dalam mengambil kebijakan. Sudah cukup belum? Daerah mana yang perlu ditambah? Kekuatan lampunya sudah sesuai dengan kondisi jalan belum? Pertanyaan-pertanyaan itu harus dijawab dengan data. Walaupun saat ini jika ada laporan kerusakan dari masyarakat langsung, akan secepat mungkin dibenahi. Tapi saya ingin ada sebuah sistem otomatis yang secara menyeluruh langsung bisa mendeteksi kondisi lampu penerangan yang ada," ucap Hendrar dalam keterangannya, Selasa (29/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, selain menampilkan sistem informasi geografis penerangan jalan umum di Kota Semarang, masyarakat bisa juga langsung mengakses website untuk menginfokan daerah yang masih butuh penerangan. Maka harapan saya komitmen untuk menekan kerawanan wilayah dengan melakukan penerangan ini disambut baik, kemudian masyarakat juga bisa proaktif memberikan informasi kepada kami melalui sistem tersebut," tambahnya.
Sesuai dengan data dari DPKP Kota Semarang saat ini pada wilayah tersebut terdapat 63 ribu lampu penerangan jalan umum. Dari jumlah tersebut, 5 persen atau sekitar 3.150 lampu merupakan smart lighting. Dengan teknologi tersebut yang terhubung dengan sistem informasi penerangan jalan umum, tidak hanya melakukan pemantauan kondisi.
Pemkot Semarang juga akan menerangkan dan meredupkan lampu dari ruang kontrol. Teknologi tersebut akan memudahkan pihaknya dalam melakukan efisiensi energi lampu yang digunakan. (ujm/ujm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini