PNS yang terlibat perkelahian adalah Jumaintan dan Mahmud. Keduanya merupakan PNS Dinas Pariwisata Pemkab Maros.
Versi Mahmud, adu jotos itu terjadi karena dia menegur dan melarang Jumaintan masuk gudang karena takut dipakai tidur siang. Mahmud mengatakan teguran itu malah dibalas pukulan oleh Jumaintan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Karena teguran larangan masuk itu, Jumaintan langsung naik pitam dan menyerang Mahmud. Jumaintan sebelumnya telah menantang Mahmud untuk berduel.
"Dia bilang ke saya, biar laki-laki, saya tidak takut. Lalu dia tinju perut saya," kata Mahmud.
![]() |
"Lalu saya refleks dorong atau tinju juga bagian perutnya. Saya kurang tahu juga karena refleks saat itu," imbuh Mahmud.
Versi Jumaintan, dia tak memukul Mahmud, melainkan malah dia dibanting oleh Mahmud. Dia meminta agar Mahmud diproses secara hukum.
"Saya dipukul rekan kantor. Bukan hanya dipukul, tetapi saya juga dibanting," kata Jumaintan kepada wartawan.
Jumaintan mengatakan kasusnya ini segera diurus oleh pihak Satpol PP dan penegak hukum. Dia berharap ASN yang terlibat perkelahian dengan dirinya dihukum tegas.
"Saya maunya dihukum orangnya. Saya sudah jelaskan ke Satpol PP," sebutnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Maros Agustam meminta masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan.
"Terkait hal itu, sebaiknya permasalahan seperti ini kan sebaiknya ditangani secara berjenjang dulu melalui atasan langsung ataupun pimpinan OPD-nya (organisasi perangkat daerah)," kata Agustam.
Agustam mengaku belum mengetahui akar permasalahan perkelahian itu. Dia menyebut saat itu sedang berada di Kota Makassar untuk menghadiri rapat.
"Istilahnya kan mereka satu keluarga. Ada mungkin kakak tertua, ada mungkin jadi orang tua, mestinya diselesaikan secara internal dulu lah kalau memungkinkan," terang Agustam.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini