"Mungkin Pak Amien realistis melihat politik yang berubah dan perubahan pilihan politik Gerindra. Amien ingin membangun hubungan jangka panjang dengan Prabowo dan Gerindra," kata Arya kepada wartawan, Selasa (29/10/2019).
Arya berpendapat bahwa Amien juga ingin menjaga kondisi internal partainya. Dia menyakini PAN masih tertarik masuk koalisi pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amien ingin menjaga keseimbangan di internal PAN antara kelompok yang pro dan kontra untuk bergabung dengan pemerintah," imbuhnya.
Arya memprediksi, selama belum masuk koalisi pemerintah, PAN akan berada di tengah-tengah. Dia menilai PAN tak berambisi menjadi oposisi ataupun masuk koalisi pemerintah.
"Pasca-Gerindra masuk, Pak Amien saya kira tengah menata arah baru kebijakan politik PAN. PAN sepertinya akan memainkan posisi tengah, tidak terlalu berambisi menjadi partai oposisi dan juga tidak juga ingin kelihatan propemerintah," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Amien Rais telah memberikan restu penuh kepada Prabowo sebagai Menhan. Ia bahkan minta semua pihak memberi kesempatan kepada kabinet Jokowi untuk bekerja dan tak langsung mengkritik.
"Jadi Pak Prabowo harus diberikan fair chance, bahkan kabinet ini pun itu menurut saya jangan dikritik dulu ya. Jadi berikanlah ya tiga bulan sampai satu semester," sebut Amien kepada wartawan di Masjid Jami' Karangkajen, Yogyakarta, Minggu (27/10) malam.
Namun, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo justru mempertanyakan 'restu' Amien Rais untuk Prabowo tersebut. Menurutnya, Amien Rais dalam posisi tidak merestui ataupun tidak menolak Prabowo sebagai Menhan.
"Saya baca, pada tanggal 27 Oktober kemarin setelah berceramah di Masjid Jami' Karangkajen, Yogyakarta, Pak Amien justru mengatakan kalau beliau bapaknya Mas Bowo, beliau merestui. Beliau tidak merestui, tidak menolak, tidak melawan juga. Itu pernyataan eksplisit dari Pak Amien. Jadi sudah clear," sebut Dradjad.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini