Puncak Tetap Macet Saat Sistem 2-1, Bupati Bogor Akui Prediksi Meleset

Puncak Tetap Macet Saat Sistem 2-1, Bupati Bogor Akui Prediksi Meleset

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Selasa, 29 Okt 2019 14:41 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Jakarta - Sistem 2-1 yang baru saja diuji coba belum bisa mengurai kemacetan di Puncak, Kabupaten Bogor. Bupati Bogor Ade Yasin mengakui prediksi terkait penerapan sistem tersebut meleset.

"Kita juga tidak memprediksi kalau yang turun (Puncak Pass-Simpang Gadog) lebih besar. Ya mungkin agak meleset ya. Bukan kurang prediksi, tapi meleset," kata Ade seusai acara Sertijab Kalapas Kelas IIA Cibinong di Lapas Kelas IIA Cibinong, Jalan Taman Makam Pahlawan No 2, Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (29/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan sistem 2-1 agar berjalan lancar. Namun Ade berdalih gagalnya sistem 2-1 juga karena kurangnya kedisiplinan masyarakat.

"Mungkin kurang sosialisasi ya, belum menyeluruh. Dan kedisiplinan yang ingin buru-buru, semua ingin buru-buru," ujar dia.




Ade menjelaskan kurangnya kedisiplinan pengendara terlihat dari banyaknya traffic cone yang jatuh. Traffic cone yang berjatuhan ini disebabkan padatnya arus lalu lintas.

"Jadi ada yang berdesakan, traffic cone ditabrak, terus juga petugas kesulitan ketika kondisi padat, traffic cone tidak bisa dipindah sehingga stuck," tutur dia.

Uji coba sistem 2-1 di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, dilakukan pada 27 Oktober 2019. Beragam masalah ditemukan saat penerapan uji coba sistem tersebut. Kemacetan pun masih menghantui.

Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Hindro Surahmat mengatakan Pasar Cisarua menjadi titik paling krusial. Sebab, lokasi tersebut menjadi penyebab kemacetan panjang.

"Kita mutar dari Taman Safari Indonesia (TSI) sudah macet. Jarak TSI ke Pasar Cisarua sekitar 2 kilometer, ditempuh 1 jam lebih. Sekitar 2 jam sampai sini (TMC Gadog)," kata Hindro di TMC Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (27/10).

PKL di sekitar Pasar Cisarua, disebut Hindro, sampai memakan bahu jalan. Selain itu, parkir liar membuat kondisi semakin semrawut.

"Kapasitas jalan tidak maksimal. Terus ada penyempitan, yang dari dua menjadi satu lajur. Itu sangat mengganggu. Apalagi dari dua ke satu, posisinya di Pasar Cisarua. Itu makin crowded, titik krusial (kemacetan)," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads