"Sebagai satu bagian atau instrumental delik, kalau kejahatan yang kami sita, bagian dari pada kejahatan itu sendiri. Artinya sekali lagi, kami berkomitmen Jakarta Barat 'zero premanisme'," kata Hengki di gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang coba-coba kita sikat!" tegas Hengki.
Hengki kemudian menyoroti aksi premanisme dengan kedok debt collector yang sempat menculik bos perusahaan. Dia mengimbau perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam jasa peminjaman uang tidak melakukan aksi-aksi premanisme.
"Untuk jasa-jasa penagihan utang yang sekarang ada itu jangan sembarangan. Artinya kalau melanggar hukum ya akan kami tindak. Seperti Kemarin kan soal penyekapan itu melanggar HAM," ungkap Hengki.
Selain itu, Hengki menyebut sudah memerintahkan anggotanya menindak tegas para pelaku premanisme di Jakarta Barat. Hengki meminta masyarakat Jakarta Barat membuat laporan polisi jika mengetahui ada aksi premanisme di wilayahnya.
"Kami tidak akan mundur dan terus berantas premanisme di Jakarta Barat. Saya imbau kepada masyarakat untuk berani melapor bila menjadi korban premanisme," kata Hengki.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Jakarta Barat baru saja menangkap sekelompok debt collector di Jakarta Barat. Kelompok itu sempat menculik seorang bos perusahaan, Engkos Kosasih. Aksi penculikan ini merupakan kerja sama kotor antara debt collector dan seorang kontraktor yang punya urusan utang piutang dengan Engkos.
Dalam kasus ini, polisi sudah menangkap 8 pelaku penyekapan bos perusahaan, Engkos Kosasih, di Jakarta Barat. Sedangkan 4 pelaku lainnya masih diburu terkait penyekapan dan intimidasi itu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini