"Kita lihat, ternyata bisa kolaborasi tanpa APBD, sudah (itu) kita putuskan," ucap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Edy Junaedi kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (28/10/2019).
Edy menyebut anggaran itu dihapus bukan karena ada pemberitaan atau pembahasan di media sosial. Anggaran dihapus untuk efisiensi anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat komponen, nggak ada influencer. Lebih ke (pembuatan) iklan, iklan ini libatkan. Contoh, kita bikin event kayak kemarin, Jakarta Museum Marathon, kan kita undang para influencer, nanti like paling banyak dapat hadiah," sambungnya.
Sebelumnya, ramai disebar di media sosial tentang Rancangan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), tepatnya pada dokumen Lampiran III Komisi B, terlihat ada program kegiatan 'Penyelenggaraan aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial'.
Sasarannya adalah 'Jumlah influencer aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial'. Targetnya, ada lima influencer yang diikutsertakan. Anggaran untuk lima influencer yang mempromosikan pariwisata Ibu Kota ini sebesar Rp 5.008.691.930.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini