Salah satu perawat yang dikonfirmasi wartawan menyebutkan, honor yang belum dibayarkan telah berjalan sejak tiga bulan terakhir. Ada sekitar 50 perawat yang melakukan aksi mogok itu.
"Juli, Agustus dan September belum dibayar," ujar perawat yang enggan dituliskan namanya saat ditemui di RSUD Mamasa, Senin (28/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi mogok sejumlah perawat ini mengakibatkan pelayanan pasien di rumah sakit umum daerah mamasa menjadi terlambat. Pelayanan diambil alih oleh perawat berstatus ASN yang jumlahnya terbatas.
Warga berharap, pihak rumah sakit segera menyelesaikan tuntutan para perawat honorer, agar pelayanan di rumah sakit dapat berjalan normal kembali.
"Tadi malam para perawat masih ada, tapi pagi ini sudah tidak ada, diharapkan pihak rumah sakit segera mengambil keputusan agar pelayanan dapat berjalan normal kembali," ujar pasien bernama Aruan Pitu di lokasi yang sama.
Terpisah, Direktur RSUD Mamasa, Adrina Randabunga mengaku telah menyampaikan kepada perawat bahwa tuntutan mereka telah dalam proses.
"Memang ada yang tidak masuk terkait gaji kontrak mereka, dari awal sudah kita sampaikan kepada perwakilan mereka bahwa tuntutan mereka sementara dalam proses, paling lama akhir bulan ini bisa direalisasikan," ungkap Adrina.
Berdasarkan pantauan wartawan, asrama para perawat yang disiapkan pihak rumah sakit kini tampak dalam keadaan kosong. Di dapan pintu asrama, tertempel sejumlah kertas putih bertuliskan curahan hati para perawat, akibat keterlambatan pembayaran honor mereka.
Halaman 2 dari 2