Presiden Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Maco, memimpin massa aksi berdemonstrasi di Monumen Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019). Dia menunjukkan foto rekannya Randi dan Yusuf Qardhawi yang tewas.
"Ini jelas peluru menembus dada kanan. Peluru yang mengenai dada kiri beliau dan menembus dada kanan. Dan diduga itu dilakukan oleh oknum yang mencoba mengamankan aksi pada saat itu, tentunya dari pihak kepolisian," kata Maco sambil menunjukkan foto almarhum Randi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Maco menjelaskan hingga saat ini proses penyelesaian kasus tewasnya Randi dan Yusuf Qardhawi belum ada titik terang. Karena itu, dia dan 9 orang rekannya nekat datang ke Jakarta dan menggelar aksi.
"Tentunya harapan kami hadir di ibu kota, beberapa instansi yang kami temui mulai dari Komnas HAM, Ombudsman, dan juga Mabes Polri dalam hal ini Kabareskrim, setelah kami melakukan audiensi kami simpulkan bahwa instansi-instansi yang punya kewenangan untuk mengusut tuntas kasus ini kami nilai tidak cukup serius dalam penanganan penyelesaian kasus pembunuhan saudara kami Yusuf dan Randi," ujarnya.
Maco berharap Presiden Jokowi datang menemui mereka agar mereka bisa menyampaikan aspirasi secara langsung. Mereka juga meminta Presiden agar segera bertindak.
![]() |
"Kami ingin Presiden Joko Widodo segera membentuk tim independen, tim gabungan dalam upaya untuk mengusut kasus ini. Kami ingin Presiden Joko Widodo yang menjadi tugas pertamanya atau tugas perdananya menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM, khususnya yang ada di Kota Kendari. Yakni dua orang mahasiswa Universitas Halu Oleo yang gugur di medan juang," jelasnya.
"Lihatlah kami wahai bapak Presiden Joko Widodo sebagai anak bangsa dari timur Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara kota Kendari. Kami dari keluarga besar mahasiswa Halu Oleo sangat berharap kasus ini segera dituntaskan. Tentunya kita tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan ini," sambungnya.
![]() |
Ditambahkan Maco, kedatangan dia dan rekan-rekannya ke Jakarta atas biaya sendiri dan keinginan pribadi. Dia dan rekan-rekannya mengaku merasa punya tanggung jawab moral untuk memperjuangkan agar penyebab kematian rekannya bisa terungkap.
"Kami menginginkan kasus ini segera terungkap. Karena jujur saja kondisi Sultra sangat tidak kondusif," ucapnya.
Simak juga video "Tuntut Usut Kasus Randi-Yusuf, Mahasiswa 'Berkemah' di Polda Sultra" :
(hri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini