Gerindra: Saat Prabowo Jadi Menhan, Penolakan AS Dianggap Nggak Ada

Gerindra: Saat Prabowo Jadi Menhan, Penolakan AS Dianggap Nggak Ada

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 28 Okt 2019 16:36 WIB
Prabowo Subianto (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Menhan Prabowo Subianto sempat ditolak masuk ke Amerika Serikat. Gerindra memastikan kini sang ketum sudah tidak di-banned oleh Negeri Paman Sam itu.

"Saya pikir apapun itu terjadi dulu, ketika Pak Prabowo menjadi menhan, itu dianggap nggak ada aja," ujar Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dimintai konfirmasi, Senin (28/10/2019).

Menurut Dasco, tak ada lagi larangan dari AS kepada eks Pangkostrad itu. Apalagi, setelah jadi Menhan, Prabowo punya banyak tugas yang berkaitan dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Karena memang sudah harus menjalankan tugas-tugas negara dan mau tidak mau harus berhubungan dengan negara-negara seperti AS yang pernah melarang kunjungan ke sana," sebutnya.

Wakil Ketua DPR itu menyebut, pihak dari kedutaan besar AS di Indonesia sudah bertemu dengan Prabowo. Meski sejak dilarang Prabowo belum pernah lagi ke AS, kata Dasco, dalam waktu dekat eks Danjen Kopassus itu akan berangkat ke AS untuk memenuhi undangan.

Gerindra: Saat Prabowo Jadi Menhan, Penolakan AS Dianggap Nggak AdaSufmi Dasco Ahmad (Mochammad Zhacky/detikcom)

"Ini aja dari Kedutaan Amerika sudah datang berkunjung, sudah bertemu ke Pak Prabowo dan juga ada beberapa undangan-undangan dari Amerika," ujarnya.

"Belum (ke AS lagi sejak dilarang), tapi akan dalam beberapa waktu ke depan menghadiri undangan yang sudah disampaikan. Tapi saya tidak tahu persis undangannya dari mana," tambah Dasco.

Prabowo pernah dilarang masuk ke Amerika Serikat pada 2000. Peristiwa itu terjadi saat Prabowo hendak menghadiri upacara kelulusan putranya di salah satu universitas di Boston, AS. Tak jelas alasan AS melarang Prabowo masuk ke negaranya.

"Nggak ada (alasan dari AS), (disampaikan) belum bisa (masuk) aja gitu. Nggak ada alasan," tegas Dasco.

Menurut artikel yang ditulis New York Times pada Maret 2014, AS sempat khawatir akan stabilitas Indonesia pasca-jatuhnya Soeharto. AS menjauhkan diri dari tokoh-tokoh yang dekat dengan Soeharto, termasuk Prabowo. Seperti diketahui, Prabowo merupakan mantan menantu Soeharto yang memiliki peran di era Orde Baru.

Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo pada 2000 tanpa menjelaskan alasannya mengapa. Saat itu, Prabowo berencana menghadiri kelulusan putranya yang berkuliah di Boston, AS.

Namun, setelah nama Prabowo kian besar di dunia politik Indonesia, duta besar AS untuk Indonesia diketahui berturut-turut memberikan keleluasaan untuk Ketum Gerindra tersebut. Hal itu terbukti dengan dibukanya akses bagi saudara laki-laki Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang melakukan beberapa kali perjalanan ke Washington untuk berdialog dalam kapasitasnya sebagai pengusaha.


Sebelumnya diberitakan, Menko Polhukam Mahfud Md menjawab pertanyaan soal Prabowo yang pernah dilarang masuk ke wilayah ke AS. Mahfud juga ragu soal adanya larangan itu.

"Apa ada larangan itu? Saya tidak tahu apa itu betul-betul ada apa tidak," kata Mahfud di Kantor Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) Jalan Cik Ditiro No 1 Kota Yogyakarta, Senin (28/10).

"Kita belum membahas itu (isu Prabowo yang pernah dilarang masuk ke AS), dan saya belum berpikir tentang itu," tambah dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads