Hal tersebut disampaikan oleh para penyintas saat menggelar konferensi pers Senin (28/10/2019) di Sekretariat AJI Palu. Para penyintas berharap kedatangan Jokowi ke Palu tidak hanya mengunjungi hunian tetap.
"Tolong Pak Presiden lihatlah kita korban bencana yang sampai saat ini masih di tenda pengungsian. Sampai sekarang belum menerima jaminan hidup dan santunan duka, itu dana ke mana semua tolong evaluasi pemerintah di Palu," ucap Sri Tiniharis (54) korban tsunami asal Jalan Komodo, Palu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, selain pembagian jaminan hidup dan santunan duka, para penyintas sampai sekarang belum memperoleh kelancaran air bersih yang menjadi permasalahan utama di setiap pengungsian.
Sementara itu, lembaga kemanusiaan Sulteng Bergerak mencatat masih ada 4.421 jiwa korban bencana yang tinggal di pengungsian. Mereka berharap dengan adanya kehadiran Jokowi di Palu bisa menyelesaikan konflik sosial yang masih terjadi antar-penyintas.
"Masalah ini jika tidak diselesaikan dengan baik, bisa saja membuat konflik sosial penyintas karena yang berhak menerima justru tidak terdata. Termasuk banyak korban justru tidak setuju dengan skema pemberian dana stimulan yang dianggap merugikan para penyintas," ungkap Koordinator Sulteng Bergerak, Adriansa Manu, saat mendampingi para penyintas konferensi pers di AJI Palu.
Simak juga video "JK Tinjau Pembangunan Hunian Tetap bagi Korban Gempa Palu" :
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini