Seputar Sumpah Pemuda, Tekad Putra Bangsa Bersatu untuk Merdeka

Seputar Sumpah Pemuda, Tekad Putra Bangsa Bersatu untuk Merdeka

Rizky Wika Shintya Devi - detikNews
Senin, 28 Okt 2019 11:27 WIB
Diaroma suasana Sumpah Pemuda (Foto: Johanes Randy/detikcom)
Jakarta -
Hari ini, sembilan puluh satu tahun yang lalu Sumpah Pemuda dikumandangkan. Sejumlah organisasi kepemudaan dari berbagai suku berhimpun dalam satu tekad. Mereka bersumpah untuk bersatu demi lepas dari penjajahan kolonial Belanda.



Tujuh belas tahun setelah Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia berhasil merdeka lepas dari penjajahan. Pemuda telah membuktikan perannya dalam perjuangan memperoleh kemerdekaan bangsa Indonesia.

Berikut ini sejarah Sumpah Pemuda Indonesia yang dirangkum detikcom :

1. Berdirinya Perhimpunan Indonesia hingga Tri Koro Darmo

Pada tahun 1908, terbentuklah Perhimpun Indonesia yang terdiri dari sekumpulan mahasiswa Hindia yang belajar di Belanda. Kembalinya para mahasiswa ke Tanah Air, akhirnya mereka menyadari pentingnya persatuan meski berasal dari suku bangsa dan agama yang berbeda untuk berupaya dalam kemerdekaan Indonesia. Tokoh besar yang menjadi anggota organisasi tersebut, seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tahun 1913.

Pergerakan pemuda selanjutnya ditandai dengan munculnya organisasi pemuda bernama 'Tri Koro Darmo' berdiri pada 7 Maret 1915. Organisasi ini didirikan oleh seorang pemuda yang menjadi motor penggerak dalam pergerakan pemuda, Satiman. Sesuai dengan penamaannya 'Tri Koro Darmo', organisasi ini memiliki tiga tujuan, antara lain Sakti, Bukti, dan Bakti. Sayangnya, adanya desakan dari berbagai pihak, nama organisasi diubah menjadi Jong Java. Seluruh pelajar dari Jawa, Madura, Bali dan Lombok dapat bergabung dalam organisasi ini.

Setelah adanya Jong Java, muncullah berbagai organisasi yang masih bersifat kesukuan seperti Jong Batak, Jong Minahasa, dan Jong Celebes. Berbagai kongres akhirnya diselenggarakan guna menyebarkan pentingnya peran dari para pemuda dan menggabungkan dari para perhimpuanan pemuda ke dalam musyawarah besar.

2. Kongres Pemuda I

Peristiwa lain dalam sejarah Sumpah Pemuda adalah adanya Kongres Pemuda I yang diadakan pada 30 April-2 Mei 1926. Dalam kongres ini, para pemuda bermusyawarah hingga menghasilkan gagasan untuk menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Tokoh penting yang mengemukakan gagasan tersebut ialah Muhammad Yamin. Namun, ceramah-ceramah yang diberikan dalam kongres ini belum menghasilkan sesuatu karena terhalang oleh ego kedaerahan dan kesukuan yang masih dipegang teguh dari tiap pemuda.



3. Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II akhirnya digelar kembali dengan kepanitiaan dari berbagai perkumpulan pada 27-28 Oktober 1928. Dalam kongres ini, para pemuda mulai menyadari tujuan bersama untuk berjuang melawan penjajahan hingga melahirkan sebuah deklarasi penting yang diperingati hingga saat ini. Deklarasi tersebut ialah gagasan

sejarah 'Sumpah Pemuda' 1928 yang dirumuskan oleh Muhammad Yamin.

Akhirnya para pemuda sepakat terhadap deklarasi tersebut dan diserahkan kepada Ketua Kongres, Soegondo Djojopoespito. Sejarah sumpah pemuda 28 Oktober selanjutnya melahirkan istilah Sumpah Pemuda yang ditetapkan dari hasil putusan kongres.

4. Isi Sumpah Pemuda

Berikut ini ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

5. Penetapan Hari Sumpah Pemuda

Pemaknaan Sumpah Pemuda dijadikan sebagai momentum pergerakan para pemuda yang bersatu dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Hal itu akhirnya tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 yang menetapkan tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda.

(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads