Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdar) Budi Setiyadi mengatakan sistem one way diberlakukan sejak 1985. Sistem ini pun, diklaim Budi, dipersoalkan masyarakat.
"Masa 2019 tidak punya pola lain. Gitu kan. Jangka pendek harus ada pola lain (selain one way)," kata Budi di simpang Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (27/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalannya adalah, begitu dilakukan uji coba seperti ini (sistem 2-1), dari tingkat kecepatan kendaraan seperti apa, kemudian kebutuhan masyarakat terakomodasi atau nggak. Kalau one way kan ada komplain. Karena memang untuk berapa jam nggak bisa bergerak, terutama dari arah berlawanan," tutur Budi.
Selain itu, banyaknya personel dari banyak institusi, disebutnya, menambah padat arus lalu lintas. Untuk itu, dia meminta, dalam uji coba selanjutnya, marka dan rambu jalan lebih diutamakan.
"Mungkin kalau uji coba berhasil, kan ada pengurangan petugas. Nanti akan ada penambahan rambu dan marka, termasuk mungkin penataan di jalannya. Regulasinya mungkin nanti akan disiapkan. Ini kan jalan nasional," pungkas Budi. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini