Asal-usul Olok-olok SJW: Berawal dari Video Game

SJW di Medsos

Asal-usul Olok-olok SJW: Berawal dari Video Game

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 26 Okt 2019 16:53 WIB
Foto ilustrasi (Zaki Alfarabi/detikcom)

Sorotan ke debat medsos

Akhir-akhir ini di Indonesia, para pengguna media sosial mulai menggunakan istilah 'social justice warrior' untuk memaki. Padahal, kebebasan berbicara tak boleh diolok-olok, apalagi bila kebebasan itu digunakan untuk tujuan yang baik.

Kebebasan berbicara di internet menghidupkan perdebatan logis yang sulit dilakukan di dunia nyata. Namun di sisi lain, ada yang bersembunyi di balik layar layar ponsel, monitor, atau keyboard komputer. Perdebatan tak lagi bertujuan mulia melainkan sekadar adu ngotot-ngototan demi kemenangan. Mereka berani ngotot karena identitas aslinya aman tertutupi akun media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilema hari ini: ketika adu gagasan itu cenderung terobjektivasi di ruang-ruang digital--yang kapasitasnya dibatasi, minim momen tatap muka dan keleluasaan interaksinya hampir nihil--menjadikan simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan, tak pernah tampil utuh. Keadilan sosial yang diperjuangkan, terjebak dalam kedangkalan," tutur pemerhati budaya dan komunikasi digital dari LITEROS.org, Firman Kurniawan S, kepada detikcom.



Perdebatan menjadi cetek dan penuh olok-olok. Pengguna media sosial memilih berada di pihak 'pembela hak kaum tertindas' semata-mata demi mendapat citra positif di media sosial.

"Ketika itu yang terjadi, bukankah SJW yang bernada peyoratif adalah kita semua: yang enggan adu argumentasi lewat keutuhan interaksi. Dan lebih memilih ruang digital, seraya larut dalam pusaran perdebatan demi perdebatan. Walaupun popularitas, sering jadi ganjarannya?" ujarnya mengajak berefleksi.

(dnu/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads